Share

Pesan Sepenggal

Aruna hendak memulai pekerjaan setelah memindah buket pemberian Ansel. Dia sudah duduk di kursinya, hingga ponselnya berdering, membuat tatapan Aruna tertuju ke ponsel.

“Ans.”

Aruna melihat pesan dari Ansel. Dia pun mengambil ponselnya, lantas melihat pesan apa yang dikirimkan pria itu. Aruna mengerutkan alis membaca pesan dari Ansel.

[Apa kamu tidak suka bunganya? Apa kamu benar-benar tidak bisa memaafkanku? Apa aku harus ….]

“Harus apa? Kenapa kamu mengirim pesan sepenggal doang?”

Aruna malah memaki ponselnya karena kesal Ansel hanya mengirim pesan sepenggal. Tentu saja dia penasaran dengan apa yang hendak dilakukan Ansel.

“Apa dia melakukan ini hanya untuk memancingku agar aku menghubunginya?”

Tiba-tiba saja pemikiran itu melintas di kepala. Jika dia menghubungi lebih dulu, artinya dia memaafkan Ansel. Jadi Aruna pun berpikir jika mungkin saja Ansel mengirim pesan sepenggal agar dirinya penasaran, lantas menghubungi pria itu.

“Ingin aku membalas pesanmu, agar aku dianggap me
Aililea (din din)

Jangan lupa tinggalkan pesan, ya. Yang belum memberi ulasan dan bintang lima, boleh banget dikasih ya, biar aku semakin semangat. Misal suka dengan kisah Aruna dan Ansel, jangan dikasih bintang di bawah lima ya, kakak-kakak baik. Terima kasih banyak. Salam sayang dariku.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
batu juga mulai berjuang..... rintangan sudah ada di depan mata......se bencikah itu bintang kepada Ansel......
goodnovel comment avatar
fathimah
Hiyaaa hayoloo Ans, hadapi emak2 ngamuk....wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
vieta_novie
meskipun runa penasaran ma kelanjutan pesen nya Ansel...tp runa tetep kekeuh ga mau balas pesen Ansel...Ansel butuh stock sabar yg banyak..biar kuat ngadepin sikap runa... xixixixi... & akhirnya Ansel pun ketemu bintang... bersiap lah utk terima amukan dari bintang.... wkwkwkwk....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status