Share

Bab 149 Praduga

Jam sembilan malam akhir saham Herlan Crop menguat kembali, semua merasa lega begitu pula staf kantor. Dokter Rizal menelpon Firda dan mengatakan akan menjemputnya.

"Bay aku pulang dulu ya terimakasih makan malamnya," ucap Dokter Rizal.

"Tidak menginap di sini," tawar Bayu pada Dokter Rizal.

"Tidak, aku harus menjemput seseorang," jawabnya.

Hugo, hanya menatap Dokter Rizal, ia tidak mencegah sahabatnya itu untuk pulang duluan.

"Ok! hati-hati di jalan ya," ucapnya pada Dokter Rizal.

Kedua sahabatnya tidak tahu betapa gemuruhnya hati Dokter Rizal karena tahu ternyata ayah adalah sumber masalah antara Bayu dan Naila dan berusaha merongrong pernikahan mereka, sungguh ini membuatnya malu, bagaimana jika Naila tahu kalau dia adalah putra dari lelaki gila yang mengejar wanita itu.

Dengan langkah lebar ia keluar dari rumah Bayu dan langsung masuk kedalam mobilnya. Ia memacu dengan kecepatan sedang dan berusaha untuk meredam kem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status