Share

Bab 37 Tempat dan Identitas Baru

Lelaki itu menerima phonsel Naila dan menaruh kembali pistol di pinggangnya, sementara rekannya sudah kembali dengan membawa berbagai makanan kemudian menaruh di kursi tengah.

"Makan yang kau suka, jika kau tak mau makan akan kupecahkan kepalahmu, sebab aku tidak mau disalahkan jika terjadi apa-apa dengan kandunganmu itu.

"I-iya akan kumakan nanti," jawab Naila.

Setelah rekannya sudah masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku depan pria yang duduk di belakang kemudi itu membuang Ponsel Naila dengan membantingnya dengan sangat keras hingga Naila terkejut, hatinya berdenyut nyeri.

Naila hanya bisa pasrah, alat komunikasi satu-satunya telah hancur dan ia sudah tidak punya harapan untuk masih bisa hidup.

'Maafkan aku, Mas Bayu. Andai hari ini adalah hari terakhirku, maka mungkin ini yang terbaik bagi kita,' batinnya

"Ini untukmu di situ hanya ada nomer saya dan majikan dan jangan pernah menyimpan nomer lain," pesan pria itu lalu menjelalankan mobilnya Kembali dengan kecepatan penuh.

Dia t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status