"Hatan, tolong antarkan Rosmala keruangannya! Ajak juga istri dan anakmu ke sini!" perintah Ratna melalui interkom."Baik, Nyonya," jawab Hatan.Naila masih belum bisa mengerti apa yang terjadi dalam hidupnya hari ini dan masih termangu menatap ruangan itu menatap kartu-kartu yang ada di jemari tangannya, tak ada orang terdekat di sisinya, dia akan hidup dengan orang-orang asing yang belum dia tahu karakternya."Jangan pikirkan bagaimana kau hidup nanti? Jalani saja! Hatan sebenarnya baik. Namun cara kerja tidak ingin bertele-tele. Apa kandunganmu baik-baik saja?" tanya Ratna"Saya tidak tahu Nyonya, saat ini saya masih shock dan takut." jawab Naila."Tunggu di kamarmu, nanti akan ada dokter kandungan yang datang!" perintah Ratna dan Naila hanya mengangguk.Tak lama kemudian pintu diketuk kemudian terbuka masuklah sepasang suami istri menghampiri Naila. "Nona, kenalkan nama saya Hatan saya bertugas melindungi Anda, Maaf tadi saya kasar dengan Nona dan ini istri saya Lia serta anak say
"Hugo cepat kau lacak GPS ponsel milik Naila!" teriak Bayu setelah mendengar penuturan bi Darmi sambil berjalan dengan cepat keluar kantornya di ikuti Hugo yang sudah menemukan di mana keberadaan Naila.Bayu dan Hugo masuk kedalam lift yang membawanya ke lantai dasar lalu pintu terbuka berjalan melewati lobby menuju mobilnya.Dengan cepat hugo mengambil alih duduk di belakang kemudi. "Biar aku saja yang mengemudi, Bay!" pintanya dan Bayu menurut.Mobil itu berjalan dengan kecepatan penuhmengambil jarak terdekat untuk dapat menemukan posisi Naila. Hugo cepatlah aku takut terjadi apa-apa dengan istri dan anakku!" pinta Bayu."Aku sudah jalan dengan kecepatan penuh, jangan ganggu konsentrasiku dalam mengemudi, Bay, jika kau tidak ingin kita berpindah alam," jawab Hugo kesal.Tiga jam mereka melakukan perjalanan hingga mereka sampai di titik di mana titik keberadaan Naila. Namun di sana tidak menemukan apa-apa.Hugo berhenti di tempat itu dia tidak menemukan apa yang menunjukkan Naila ad
Regan mengemudikan mobilnya dengan dengan sangat kencangnya karena ingin segera bertemu dengan Naila hingga dia hanya butuh waktu tiga jam untuk sampai di hotel yang ditentukan itu.Begitu sampai ia bergegas menuju kamar yang dipesan. "Apa dia sudah ada di kamar?" tanya pada anak buahnya yang bertugas menjaga kamar tersebut."Sudah, Tuan," kata penjaga itu sambil menunduk hormat memberikan kunci kamarnya.Dia tersenyum menyeringai. 'Akhirnya aku mendapatkamu Naila,' pikirnya senangRegan pun masuk dengan hati senang dan berbunga-bunga, Ia tidak peduli walau Naila sudah bersuami. Ia masuk kedalam kamar dan menguncinya, ia melihat di ranjang ada tubuh yang tertutup selimut dari ujung kaki hingga kepala. Ia mengeryitkan dahinya lalu tersenyum. 'Mungkin ia malu,' pikirnya.Lalu ia menyibakkan selimut itu alangkah terkejutnya dia yang di dalam seorang gadis yang masih berusia belasan tahun. gadis itu mengenakan kemeja dan rok sebatas lutut dengan tangan terikat tangannya dan mulut tertutup
Gadis itu keluar dengan memakai bath robe berjalan dengan tertatih menghampiri pria paruh baya itu."Tuan saya sudah memutuskan lebih baik Anda membunuh saya saja. Saya tidak bisa menjadikan hidup saya bermandikan dengan lumpur dosa karena menjadi simpanan Anda," jawab gadis itu."Kau kira yang tadi tidak berdosa, jangan munafik! Kau menikmatinya bukan?" tanya Regan pada gadis itu."Tidak Anda menghujami saya dengan sangat kasar, Anda memberikan rasa sakit yang luar biasa pada saya, Tuan," jawab gadis itu dengan tatapan berani."Kalau aku tidak menginginkan kau mati, bagaimana?" tanya Regan sambil menghampiri gadis itu."Tolong lepaskan saya, Anda sudah menjadi tubuh saya menjadi pelampiasan kemarahan Anda, saya berjanji untuk tutup mulut apa yang terjadi saat ini," ucap gadis itu "Maaf, gadis kecil aku berubah pikiran," jawab Regan. "Kau keliru mengambil keputusan, sayang. Kenapa tidak menerima saja tadi agar aku muak padamu dan melepaskanmu tetapi sekarang kau sudah terlambat, aku
"Ini anaknya siapa, ya? kok lucu sekali," tanya Naila pada Clarissa bayi berumur satu tahun tiga bulan."Mbak Rosmala sudah sudah makan?" tanya Lia pada Naila yang sudah berganti nama itu."Belum Mbak," jawab Naila sungkan."Sudah sini sekalian makan di sini, Ma, ambilkan itu Mbak Ros, dari pada nanti makan gak ada temannya mala gak nafsu makan, nanti saya loh, Mbak yang di marahi Nyoya," jawab Hatan yang sedang duduk di meja makannya."Mbak kok tahu saya gak nafsu makan, di atas sepi Mbak, apa lagi selalu ingat suami saya, saya gak tahu bagaimana keadaannya apa ia marah saya pergi begitu saja, kadang saya itu sedih, apa maksud Pak Regan selalu mengejar saya, orang tua saya meninggal, perusahaan dan aset juga diambilnya kenapa gak lepaskan saya saja coba," kata Naila sambil menyeka air matanya."Sudah gak usah di pikirkan tentang itu, kalau mbak mau tahu dengan kabar suami Mbak, nanti saya akan cari tahu tentang dia dan saya kirimkan foto dan Video juga jadi jangan nangis lagi, nanti
"Dron, Bagaimana dengan gadis itu?" tanya Regan sambil mengusap wajahnya kasar."Dia masih berteriak-teriak tuan, apa sebaiknya di bawah ke rumah sakit jiwa?" tanya Dron."Sebaiknya habisi saja Dron, aku tidak ingin mempengaruhi reputasiku," jawab Regan.'Repotasi Anda sudah dipertanyakan setelah anda mempunyai tiga istri tuan,' batin Dron."Kenapa kau diam, Dron?" tanya Regan kembali. "Baiklah saya akan panggil Lian, Tuan," jawab Dron.Dron memanggil seseorang melalui ponselnya. Tak lama kemudian terdengar pintu di ketuk dari luar, Dron pun membukanya."Kau sudah datang, Lian," sapanya pada lelaki yang ada di ambang pintu."Iya, apa tuan Regan memanggil saya?" tanya Lian"Iya masuklah, beliau ingin bicara denganmu," jawab DronRegan masih tertunduk dengan memegangi kepalanya ia tidak mengira akan terjadi masalah sepelik ini. Gadis yang dia jadikan pemuas hasratnya selama dua bulan terakhir ini mengalami shock berat hingga menjadi gila, Gadis itu sudah satu minggu tidak mau makan dan
"Jangan lakukan itu, Re! Beneran aku tidak tahu di mana Naila." pinta Ratna."Kenapa? Kau masih cantik, kurasa milikmu juga masih sangat nikmat dan yang terpenting kau adalah istriku, aku bisa menikmatimu kapan pun yang ku mau," jawab Regan sabil terus merobek pakaian Ratna hingga tak tersisa sedikit pun bahkan ia tidak peduli tangisan Ratna yang ia tahu malam ini ia harus melampiaskan kemarahannya dengan tubuh seorang wanita. Ia mulai mengungkung Ratna mencumbu dengan kasar bahkan sekarang seluruh tubuhnya kebiru-biruan karena gigitan kecil dari regan. Pria itu memasuki dengan sangat kasar tanpa adanya pemanasan membuat Ratna menjerit-jerit."Tak cukup satu kali melakukannya bahkan berkali-kali dan Ratna pingsan oleh kelakuan Regan. Regan pergi begitu saja setelah membersihkan diri.Regan memacu mobilnya dengan kecepatan kencang menuju rumah istri ke tiganya karena saat ini istri kedua tidak menarik lagi buatnya sebab sedang hamil.Regan bersenang-senang dengan istri keduanya unt
Sementara itu di tempat lain di kantornya Bayu tengah melakukan rapat virtual bersama klien yang ada di luar negeri, tiba-tiba terganggu dengan suara gaduh di luar kantornya, ia pun mengakhiri rapatnya dengan kliennya itu lalu melangkah keluar."Ada apa ribut-ribut, Fir," tanya Bayu pada sekertarisnya yang bernama Firda."Itu Pak, Mbak memaksa untuk bertemu dengan Bapak dan saya sudah melarangnya serta bilang kalau Bapak ada rapat dengan klien tapi Mbak Ambar gak percaya, Pak," jelas Firda pada BayuTelpon sekuriti jika tidak bisa dibilangin," jawab Bayu."Apa kau mengusirku?" tanya Ambar pada Bayu."Iya karena kau sudah mengganggu kenyamanan kantor ini, lagipula ada kepentingan apa kamu kesini?" tanya Bayu."Jelas aku ingin bertemu denganmu apa lagi kalau bukan itu dan Mama Melati mengizinkannya jadi kenapa kamu mengusirku?" "Kau masih bertanya lagi kenapa aku mengusirmu. Dengar pertama aku tidak suka kau mengganggu dan selalu datang ke sini, kedua Aku tidak suka kau yang selalu mem