Share

Kalian Akan Menyesal!

"Eh?" Aku jadi terkejut sendiri. "Maaf. Gak lihat tadi." 

Aku menelan ludah berkali-kali. Berharap pria itu tidak mengenaliku siapa. 

Ah, tidak mungkin sepertinya. Pria itu diam sejenak, matanya bertemu pandang dengan mataku. Persis seperti foto yang dikirimkan oleh Fajar tadi. 

"Sama. Maaf juga. Saya yang salah. Buru-buru tadi."

Pria itu menatapku beberapa detik, kemudian melangkah lagi. Ketika dia sudah menghilang dari padanganku, aku baru bisa menghela napas lega. 

Tadi sudah takut kalau dia punya niat macam-macam. Itu sama sekali tidak lucu. 

"Mbak!" Kafka berlari mendekatiku. 

Di belakangnya juga Bang Tirta berlari-lari. Mereka terlihat panik sekali. 

"Mbak gak ketemu sama pria misterius itu, kan?"

"Eh?" Aku diam sejenak. Apa yang akan mereka pikirkan ketika aku mengatakan bertemu tadi?

Padahal hanya sekilas saja. Namun, aku paham seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status