Share

Kronologi yang Sebenarnya

"Sudahlah. Ayo pulang."

Tanganku langsung ditahan ketika mengajak Bang Tirta, juga Kafka untuk pulang. Aku menatap pria itu sambil melotot. Kenapa juga dia pegang-pegang tanganku?

"Tunggu, Nin. Masih banyak yang perlu kita bahas."

"Bahas apalagi? Udah jelas kamu itu pembunuh, tinggal lapor ke pihak berwajib. Semoga dapat hukuman setimpal. Apa kata kamu kemarin? Nyawa dibalas dengan nyawa? Semoga saja pihak berwajib memberikan hukuman itu."

"Oke. Aku gak peduli mereka mau kasih hukuman apa, tapi tolong dengerin dulu. Masih banyak yang perlu dibahas."

Aku tidak peduli. Sejak tadi berusaha melepaskan pegangan tangannya. 

"Kita bahas tentang kematian Angkasa. Kamu dulu mencintainya, kan?" 

Kali ini, aku terdiam. Tidak memberontak sama sekali. Kafka menarik tanganku pelan, dia tersenyum. Menyuruh duduk. 

Ah,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rosari Angeline
lagi seru nih... taak sabar menunggu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status