Akhirnya bulan April pun datang, dimana Danny-kun akan lulus. Walaupun begitu, aku merasa senang dikarenakan tidak ada Nozomi, Hinada, Hatsuki ataupun Mimi yang akan mengejar Danny-kun lagi. Aku melihat Danny-kun dari kejauhan menuju ke aula untuk merayakan kelulusannya di Hope Peak's Academy.
"Akhirnya kamu tidak melihat Danny senpai lagi..," ucap Nozomi.
"Apa maksudmu?" tanyaku.
"Danny senpai kan sudah lulus, lalu dia akan meninggalkan Jepang..," jawab Nozomi sambil tersenyum.
"Tenang saja, Danny-kun tidak akan meninggalkan Jepang setelah dia lulus ... tahun depan baru dia akan meninggalkan Jepang..," ucapku sambil tersenyum.
"Kalau begitu, bisa dong aku berkencan dengan Danny senpai setelah selesai acara kelulusan ini..," ucap Nozomi sambil tersenyum.
"Apa kamu mau mengajakku berkelahi?" tanyaku sambil tersenyum kedut.
"Okey kalau itu maumu..," jawab Nozomi sambil tersenyum pula.
Di aula Hope Peak's Academy memulai acara mer
Aku menunggu kedatangan Danny-kun di ruang tamu karena hari ini hingga setahun ke depan, Danny-kun akan berada di rumah ini. Aku memakai pakaian yang rapi serta memakai celemek karena ketika Danny-kun ingin memakan sesuatu, aku akan langsung membuatnya. Aku bersenandung kecil menunggu Danny-kun pulang ke rumah, lalu tiba-tiba terdengar suara bel di pintu masuk dan aku pun langsung membukanya."Aku pulang..," ucap Danny-kun sambil tersenyum."Selamat datang..," ucapku sambil tersenyum manis."Apa mau makan dulu? Mau mandi dulu? Atau ... a ... ku..," ucapku lagi sambil tersenyum memerah."Ya ampun Mei ... kita ini belum menikah loh..," ucap Danny-kun."Tidak apa-apa ... anggap saja ini adalah latihan kalau kita menikah nanti..," ucapku sambil tersenyum."Kalau begitu, aku mau merapikan barangku terlebih dahulu lalu aku membantumu menyiapkan makanan..," ucap Danny-kun sambil tersenyum.Danny-kun lalu membawa barang bawaannya ke kamarnya
Sebulan yang laluBAK!!! (meninju perut Silphie)BUK!!! (melakukan hook ke pipi Silphie)BAK!!! (meninju perut Silphie kembali)BUK!!! (meninju mata kiri Silphie)"Kanaya sedang memukul Silphie secara beruntun ... dan Silphie tidak memiliki kesempatan untuk membalas..," ucap salah satu komentator."Sekarang!!!" gumamku.BAK!!! (melakukan hook ke pipi Silphie)BUK!!! (meninju hidung Silphie)BAM!!! (uppercut ke dagu Silphie)Silphie pun terjatuh dan pingsan, sehingga wasit pun mulai menghitungnya."1..," ucap wasit."2..," ucap wasit lagi."3..," ucap wasit lagi."4..," ucap wasit lagi."5..," ucap wasit lagi."6..," ucap wasit lagi."7..," ucap wasit lagi."8..," ucap wasit lagi."9..," ucap wasit lagi."10...," ucap wasit lagi."Knock-out..," ucap wasit lagi.Wasit pun mengangkat tanganku sebagai tanda bahwa aku yang
Di suatu pagi"Da-kun ... hari ini kita akan sarapan apa?" tanya Hinada dengan manja."Danny-san ... sini aku bantu jemur pakaiannya.," ucap Hatsuki sambil tersenyum."Danny onii-chan ... dimanakah letak shampoonya?" tanya Mimi."Danny senpai ... tolong ajari aku memasak ya..," ucap Nozomi sambil tersenyum.Begitu terus hampir setiap hari yang membuatku kesal. Dan aku tidak akan membiarkan ini terjadi begitu saja, karena aku tidak ingin mereka berempat mendekati Danny-kun. Lalu 3 hari kemudian, Danny-kun pergi keluar bersama editornya untuk membahas buku puisinya. Dan ini adalah kesempatanku untuk membicarakan hal paling penting kepada mereka berempat."Aku ingin bicara kepada kalian berempat..," ucapku."Mengapa aku harus bicara denganmu? Itu tidak penting tahu..," ucap Hinada."Kalau ingin bicara denganku, lebih baik menunggu Danny-san pulang dulu..," ucap Hatsuki."Tidak bisa ... aku tidak bisa membiarkan kalian berempat berbuat seenaknya dirumahku ini..," ucapku."Bukankah ini rum
Pagi harinya disaat wajah Hatsuki babak belur karena ditinju olehku tadi malam, Danny-kun mengobatinya dengan wajah bertanya-tanya siapa yang melakukannya. Danny-kun menanyakan kami berempat, namun tak satupun dari kami yang mengaku. Tapi tentu saja aku yang melakukannya tadi malam karena Hatsuki melanggar perjanjian, bahwasanya kalau mau mendekati Danny-kun, harus kami berlima berada di situ. Aku melihat kalender dan aku terkejut karena sebentar lagi Danny-kun akan berulang tahun."Kira-kira aku akan kencan dengan Danny-kun kemana ya nanti..," gumamku sambil tersenyum."Mengapa kamu tersenyum?" tanya Hinada penasaran."Tidak ada apa-apa kok..," jawabku."Pasti ada apa-apanya..," gumam Hinada, Mimi, dan Nozomi serentak.Selagi Danny-kun mengobati Hatsuki, aku menyiapkan sarapan agar kami bisa pergi ke sekolah. Aku meminta bantuan kepada Hinada, Nozomi, dan Mimi untuk membantuku. Walaupun mereka bertiga pada awalnya menolak, tapi mereka sadar bahwasanya mereka bisa menunjukkan kemampua
Aku dan keempat gadis hama sedang duduk di ruang tamu untuk membicarakan tentang Danny-kun."Baiklah kalau begitu, kita mulai rapatnya..," ucapku."Jadi ... apa yang ingin kamu bicarakan, kucing bau?" tanya Hinada."Aku ingin membicarakan bagaimana cara membahagiakan, Danny-kun..," jawabku sambil tersenyum."Kalau itu, kami tidak ikutan ... karena kami punya cara sendiri untuk membahagiakan Danny-kun..," ucap Hatsuki."Tentu saja aku tahu, ayam rabun ... tapi aku hanya ingin memberitahukan kepada kalian bahwasanya aku ini berada di atas kalian..," ucapku sambil tersenyum."Memang benar kalau kamu masih ada di atas kami ... tapi mungkin tak lama lagi, aku akan menggantikan posisimu..," ucap Hinada sambil tersenyum."Maaf saja ... itu hanya terjadi dalam mimpimu, rubah betina..," ucapku sambil tersenyum pula."Itu memang benar, Hinada-san ... karena yang menggantikan posisi si kucing bucin ini hanya aku..," ucap Hatsuki sambil tersenyum."Benarkah itu, Hatsuki-san? Bukankah aku yang coc
Saat hari Sabtu di musim panas, aku diajak Danny-kun untuk makan es krim. Tentu saja aku menerimanya, dikarenakan cuaca hari ini panas."Kita akan makan es krim dimana, Danny-kun?" tanyaku sambil tersenyum manis."Sebentar lagi sampai kok, Mei..," jawab Danny-kun sambil tersenyum pula.Aku pun penasaran dimana kami berdua akan kencan. Lalu tak lama kemudian, sampailah kami di tempat itu yang ternyata agak sedikit tersembunyi dan jauh dari kebisingan kota."Danny-kun, apa masih jauh tempatnya?" tanyaku penasaran."Sebentar lagi sampai kok ... karena tempatnya tidak terlalu jauh..," jawab Danny-kun sambil tersenyum.Akhirnya kami pun sampai di tempat yang Danny-kun katakan. Tempat ini lumayan nyaman untuk kencan, apalagi tidak terlalu banyak orang yang tahu seakan tempat ini dikhususkan untuk orang berkencan saja."Apa Danny-kun sudah mencari tahu tentang tempat ini?" tanyaku."Tentu saja sudah ... lagipula tempat ini lumayan nyaman dan harga es krimnya juga terjangkau..," jawab Danny-k
Aku dan Hatsuki sedang berada di tengah ring tinju. Aku memakai sarung tinju berwarna putih, sedangkan Hatsuki memakai sarung tinju berwarna hitam."Kita akan bertarung hingga 5 ronde..," ucap Hatsuki."Apa tidak kecepatan?" tanyaku sambil mengejek Hatsuki."Memangnya kamu mau berapa ronde?" tanya Hatsuki."10 ronde...," jawabku sambil tersenyum."Lama sekali ... karena aku ada kencan dengan Danny-san..," ucap Hatsuki sambil tersenyum."Heee ... kamu ada kencan dengan Danny-kun ya ... kalau begitu, 1 ronde saja..," ucapku sambil tersenyum kedut."Atau kalau kamu mau, bisa kok aku buat kamu sampai pingsan..," ucapku lagi sambil tersenyum kedut."Ternyata bagus juga idemu ... kalau begitu, aku akan buat kamu pingsan lebih dulu..," ucap Hatsuki sambil tersenyum pula."Apa tidak terbalik..," ucapku sambil membalas senyumannya.Tatapan kami berdua memunculkan aliran listrik sehingga membuat pertarungan kami menjadi lebih intens. Lalu kami pun memutuskan untuk menjadi 5 ronde, namun peratur
"Mengapa jadi seperti ini..," gumamku dengan kesal."Ini semua salahmu, Meigomi..," ucap Nozomi sambil tersenyum."Benar, ini semua salahmu..," ucap Hinada, Hatsuki, dan Mimi secara bersama-sama sambil tersenyum.Bagaimana hal ini bisa terjadi? Seperti inilah kejadiannya."Danny-kun, apakah saat pulang sekolah nanti kamu bisa menemaniku belanja?" tanyaku."Maaf Mei ... hari ini aku tidak bisa..," jawab Danny-kun sambil tersenyum."Mengapa?" tanyaku penasaran."Karena aku ada janji dengan editorku..," jawab Danny-kun sambil tersenyum lagi."Bagaimana kalau mereka yang membantumu?" tanya Danny-kun untuk menyarankan."Tidak mau ... bisa-bisa malah menjadi beban untukku..," jawabku dengan kesal."Haaaaaahhhhh!!" ucap mereka berempat secara bersama-sama."Bagaimana kalau begini saja, ini ada uang masing-masing aku berikan 10.000 yen. Jadi kalau kalian bisa mengaturnya dengan baik, maka kalian bisa menjadi istri yang baik..," ucap Danny-kun.Mendengar tantangan itu, kami berlima pun menerim