Share

sesal

Lilis mengusap air matanya. Penyesalannya itu memang sudah tak bisa lagi digambarkan dengan kata-kata. Malam itu Nadine merengek meminta pulang menemui ibunya, tetapi dirinya justru abai dan akhirnya membuat Nadine sakit dan menemui ajalnya. Jika diingat, ia ingin meminta maaf sebanyak-banyaknya, meski kini Almira mau membantu tetapi sungguh hati rasanya malu.

"Tunggu di sini! Saya akan ke ruangan dokter yang kemarin menangani saya," ucap Almira.

"Mau saya temani?" tanya Rani.

"Tak usah. Temani Ibu saja, beliau yang sepantasnya membutuhkan teman daripada saya," cetus Almira.

Almira keluar kamar Zidan dan melangkah menuju ruang Suaka. Almira berharap, sahabatnya itu mau membantu. Almira mengetuk pintu ruang kerja Suaka.

"Permisi."

Almira masuk dan melihat ruangan Suaka yang kosong. Saat dia hendak keluar, ia berpapasan dengan dokter Iriana–sepupu Suaka.

"Cari Suaka, ya?" tanya Iriana yang sudah sangat mengenal Almira sejak dia menjadi dokter spesialis penyakit Almira waktu itu.

"Iya. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status