Share

Andai waktu bisa terulang kembali

Sumini menatap pilu kepada Menik yang berjalan dengan dengan anggun menuju lelaki yang baru saja mengucap ijab kabul untuknya, semua menatap kagum kearah Menik dan tak seorangpun menghiraukan kehadirannya.

Menik terlihat begitu bahagia hari ini, sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya kini.

Dia merasa begitu kesepian diantara riuhnya undangan yang datang. Semua datang dengan rona bahagia bersama keluarga masing-masing, sedangkan dirinya hanya sendiri. Bahkan kehadiranya seolah tak ada yang menyadari. Sungguh dia menyesali keputusannya untuk datang ke acara ini, untuk apa? Hanya untuk menertawakan kemalanganya? Untuk menjadi saksi mereka yang sedang berusaha memamerkan kebahagiaan?

Menik adalah manusia munafik baginya, semua orang menggaung-gaungkan kesetiaan yang dimiliki seorang menik, nyatanya apa? Kini dia lebih memilih untuk berbahagia bersama lelaki lain. Lelaki yang dulu begitu di cemburui suaminya, nyatanya benar, kini mereka bersatu dalam ikatan pernikahan bukan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status