Share

Seandainya

Mursiyem kaget dan juga bingung, ketika tiba-tiba Saminah datang dan menangis dipelukannya, karena tidak biasanya sahabatnya yang selalu ceria ini seperti ini, Mursiyem merasa kawatir. Namun Mursiyem tetap menenangkan Saminah terlebih dahulu tanpa banyak tanya, menahan rasa penasarannya sampai sahabatnya itu benar-benar tenang, lalu Mursiyem pun mulai bertanya

"Ada apa Nah? Hari masih begitu pagi, apa yang membuatmu menangis tersedu-sedu seperti ini?"

"Bapak Yem, kenapa bapak begitu tega kepadaku? Dikira aku ini apa? Patung atau hanya hiasan yang tidak punya perasaan sehingga bisa berbuat sesuka hati tanpa memikirkan perasaan ku?"

"Memangnya apa yang sudah bapakmu lakukan? Ada apa sebenarnya Nah? Coba pelan-pelan saja kamu ceritanya"

"Tadi malam, ada seorang pria datang kerumahku, dia melamarku untuk menjadi istrinya, padahal sebelumnya aku sama sekali tak mengenalnya. Dan apa kamu tahu Yem, tanpa meminta pendapatku terlebih dulu, bapak langsung menerima lamaran itu, hanya karena dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status