Bisa di bilang bahwa pernyataan Landy Zhao benar-benar mengulik segala opini itu dan membuat ekspresi Rossa sangat jelek di pandang mata.
"Apakah kau pikir aku peduli? Aku bahkan tak harus memastikan, apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa mengancamku dengan berbicara denganku? Landy Zhao, seperti yang aku bilang, aku sudah kembali dengan penuh kejahatan, hanya untuk balas dendam belaka. Kau ingin menggunakan cara ini untuk mengancam aku? Aku minta maaf sebelumnya, aku tak bermaksud untuk berurusan dengan kau dengan cara yang jelas. Selama aku dapat membuatmu merasa buruk dan membiarkan kau mengalami rasa sakit yang aku alami, aku rela melakukan apa saja, bahkan untuk menjual jiwa ragaku!"Setelah berbicara, Rossa berdiri dan berencana untuk berbalik. Landy Zhao yang panik, ragu-ragu, tidak tenang berkata."Kau tidak bisa memperlakukan Tria seperti itu! Kau benar-benar tidak bisa!""Kau harus tahu kalau aku bisa!" Rossa menatap Landy ZhaoSanto Song yang gemetaran karena dingin dengan cepat mengenakan mantelnya, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata. "Apakah ini musim dingin?""Ini adalah musim dingin buatan dengan prinsip dan hukum biologis." Rossa berkata dengan santai, dan dia sudah berjalan masuk terlebih dahulu.Santo Song tidak begitu mengerti arti perkataan Rossa, tetapi dia tak banyak bertanya, dan langsung ikut masuk ke dalamnya. Ada banyak jenis kebun plum di sini, bahkan plum hijau juga ada. Sangat jelas bahwa Neilsen benar-benar merawatnya. Aroma bunga plum sngat menyegarkan. Rossa yang berjalan-jalan di kebun plum hatinya agak meleleh. Sampai jalan akhir terdapat sebuah rumah lukisan. Rossa berjalan maju, dan dengan lembut membuka pintu rumah lukisan itu, dan semburan aroma datang.Ada juga tanaman pot bunga plum, yang lebih halus daripada bunga plum yang terletak di luar. Rossa tampak familiar dengan lukisan yang tergantung di rumah lukisan. Tiba-tiba matan
Rossa tahu bahwa jika dia keluar sekarang, tak akan ada harapan ke depan antara dia dan Neilsen. Sebelumnya, dia tak berharap Neilsen untuk menyukainya, dia hanya ingin kembali, tapi sekarang, setelah melihat taman pribadi, dan saat dia mengetahui cinta Neilsen padanya sangat dalam, dia tidak ingin melepaskan tangannya untuk kedua kali.Terlepas dari rasa melepuh di punggung tangannya, Rossa meraih tangan Neilsen dan berkata."Bisakah kamu percaya padaku sekali ini? Hanya kali ini! Perasaanku padamu tak pernah berubah dari awal sampai sekarang. Neilsen, aku tidak menyangkal bahwa dulu aku membencimu, dan berharap kamu mati, tetapi pada saat itu, aku benar-benar keberatan, aku benar-benar tak sanggup. Dalam ragamu juga ada aku, jangan mudah terpengaruh oleh kata-kata orang lain ya? Bisakah kita menjalani hidup kita dengan baik?"Neilsen menatap Rossa dengan air mata di matanya. Matanya begitu jernih dan transparan, begitu tulus dan terpancar dari persahabat
Setelah Rossa pergi, Neilsen mengatur pemindahannya. Dia melakukannya secara diam-diam agar tidak ada yang tahu ke mana dia pergi. Ketika Rossa mengetahui bahwa Neilsen dipindahkan ke rumah sakit lain, dia membuatkan Neilsen sup merpati, tetapi ketika Santo Song mengirimnya, Santo Song mengatakan bahwa Neilsen tidak lagi berada di ruangan itu, dan tidak akakn menjelaskan kemana Neilsen pergi.Di saat itu lah, dia tahu kali ini dia benar-benar melukai Neilsen Santo Song berbisik pada Rossa. "Nyonya Rossa, izinkan saya bertanya, apa tujuan Anda kembali kali ini, selama Anda dapat memanfaatkan Tuan Neilsen, Anda dapat berbicara, apa pun dalam Keluarganya, dan apa pun sumber dari sini, saya siap membantu Anda.""Saya ingin melihatnya!" Rossa tidak ingin mengatakan apa-apa sekarang, dia hanya ingin melihat Neilsen.Santo Song berkata dengan malu, "Nyonya, jangan mempermalukan saya. Anda tahu, tidak ada yang bisa mengganggu keputusan yang dibuat oleh T
Rasa sakit di hati dan mulutnya langsung menyebar dengan jelas, tetapi dia tak dapat mengekspresikan rasa itu kepada orang-orang. Bahkan jika hatinya berdarah pun, Rossa masih akan tetap berlaku tenang. Dia merasa benar-benar berbeda dari Rossa yang dahulu. Dengan sedikit senyum pahit, Rossa menatap Kepala rumah sakit Zhang lagi.Setelah mendengarkan kata-kata Santo Song, Pikiran Kepala rumah sakit Zhang tidak kusut lagi. Dia melihat orang-orang ini dan berkata."Pada awalnya kami pikir Ryu hanya menderita flu ringan, dan ia pun di obati sesuai dengan gejala sakit di perutnya, tetapi itu tidak berpengaruh sama sekali. Jadi kami mengekstraksi darah Ryu untuk di analisa dan menemukan bahwa tubuh Ryu mengandung sesuatu yang berpotensi membuatnya lemah dan lebih rentan terkena gejala demam tinggi yang mirip dengan penyakit flu.""Apa itu?" Rossa memegang tangannya erat-erat.Dia hanya sedikit curiga, tetapi tak berharap itu benar. Perasaan itu benar-b
Rossa pun merasa malu karena terpapar senyuman kecil dalam ekspresi Timothy Huo. Bagaimana bisa ada anak seperti itu di dunia ini! "Timothy Huo, jangan di pikirkan. Wandy terlalu dimanjakan olehku.""Tidak apa-apa, aku sangat menyukainya. Jika aku punya waktu senggang, bolehkan aku datang dan bermain dengannya, Nona Kelselyn?" Timothy Huo bertanya sambil tersenyum. Bagaimana seharusnya Rossa tak memikirkan hal ini? Apakah ini berarti bila dia keberatan maka Timothy Huo akan menjauh dari Wandy? Bagaimanapun juga, Timothy Huo telah banyak membantu dirinya. Rossa secara alami tidak bisa menolak, mengangguk dengan malu."Baik, serahkan saja padaku, yang penting, sekarang tugasmu adalah pulang dan selidiki siapa yang telah meracuni Ryu di rumah Kelurga Neilsen.""Jika kau butuh bantuan dari kantor polisi, jangan ragu untuk berbicara denganku."Mendemgar kata-katanya, Rossa hanya bisa tersenyum kecil. Awalnya dia benar-benar tidak in
"Apa yang kau teriakkan? Diam!" Penjaga itu mengetuk kasar plak pintu di seberang pintu. Suara tongkat membuat Messie Chu meringis tanpa sadar, lalu dengan cepat masuk ke lengan Tiara Zhong."Bu, selamatkan aku, selamatkan aku! Keluarkan aku!"Melihat kelakuan Messie Chu seperti ini, Tiara Zhong sangat tertekan. Dia berbisik, "Dengarkan aku, ada sebotol obat di sini yang bisa membuatmu gila sesaat. Nanti seorang dokter akan memeriksa kamu sekitar jam delapan besok. Ingat, minum obat itu setengah jam sebelum itu. Efek obat ini hanya bisa bertahan selama dua jam, kamu harus menjaganya. Messie Chu, selama kamu bisa keluar dari sini, Ibu akan selalu punya cara untuk membuatmu melihat cahaya lagi. Hanya dengan keluar dari sini, kamu akan memiliki segalanya, kamu tahu?" Ketika Messie Chu melihat Tiara Zhong memberikan botol kecil itu padanya, dia sedikit gugup. "Bu, obat apa ini? Apakah ada yang salah dengan aku?""Tenang, kamu terlahir untuk
"Apakah kamu tahu nomor telepon keluarga Tang?"Rossa merasa ini sudah waktunya ia bicara baik-baik dengan Nyonya besar Tang. Sekretaris tersebut ragu beberapa saat, dan akhirnya memberikan nomor telepon tersebut pada Rossa.Rossa tahu bahwa tanpa instruksi dari Nyonya Tang, Sekretaris itu pasti takut untuk mengungkapkan nomor telepon keluarga Tang, dan Rossa pun ragu, tapi juga merasa Tommy tidak akan membiarkan dia mengatakannya.Tommy tidak pernah mau membebankan kritik dan beban keluarga Tang pada Rossa. Dalam kehidupan ini Rossa tidak sadar telah jatuh cinta kepada seorang pria seperti Tommy.Karena dia terlalu sempurna, terlalu lembut, terlalu perhatian, orang tidak dapat menemukan jejak kekurangannya sedikit pun, orang-orang mengagumi dan tidak berani mengkritiknya. Seorang pria sepertinya seharusnya punya wanita yang mencintainya dengan tulus, dan wanita itu bukan dia, yang membawa anak orang lain, Rossa berpikir dalam hatinya bahkan wanit
Semua orang kaget, dan Rossa pun lebih kaget lagi. Dia tidak sengaja! Benar-benar tidak sengaja! Dia mau membungkuk dan menopang Neilsen, tetapi Wandy tertawa dengan kencang didepannya."Ayah, kamu sangat jelek!"Perkataan Wandy membuat raut wajah Neilsen berubah menjadi cemberut."Sangat seru ya?"Neilsen bertanya, Wandy bersembunyi di belakang Rossa dan berkata."Siapa suruh Ayah mengucilkan Mamiku. Ayah memang pantas jatuh agar Ayah ingat.""Wandy, kamu ngambek ya?Neilsen bergegas bangun dan berdiri. Santo bergegas pergi membeli sepatu untuk Rossa. Dia tidak melihat apapun! Benar-benar tidak melihat apapun!Timothy melihat mereka sambil tersenyum mengagumi mereka.Perilaku Rossa padanya sangat sopan, bahkan sampai menjaga jarak, tapi baru saja terhadap Neilsen ia bersikap seperti ini, apakah ini tidak keterlaluan? Timothy tersenyum melihat hal tersebut. Dia sama sekali tidak pernah kehilangan muka s