Share

Bab 212

Neilsen menahan tangis. Saat berbalik, dia langsung menemukan Ryu yang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya, dengan dingin menatapnya.

"Anak kecil, apa yang kamu lakukan di sini?" Neilsen merasa harga dirinya yang dia bangun beberapa tahun ini telah sirna.

Ryu berdehem sekilas kemudian berkata. "Nanti jika kamu ingin berciuman dengan Mamiku, bisakah kamu melakukannya di kamar? Apakah kamu tidak tahu kita ini masih belum dewasa? Apakah menurutmu meracuni pikiran anak kecil itu baik?" Ditanya begini oleh Ryu, Neilsen hanya bisa terdiam.

"Anak kecil, apakah kamu sedang mencari masalah?" Neilsen merasa marah karena malu, dengan cepat dia menaikkan dagunya, menatap Ryu dengan tatapan mengerikan.

Ryu langsung berlari ketakutan. Sembari berlari dia berkata. "Kamu selalu menggunakan kekuatan untuk menekan kami, tapi kami tidak akan menyerah! Nanti jika kamu masih berani berciuman dengan Mami kami di hadapan kami, aku akan memotretnya da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status