Share

Bab 156

Bab 156

Handi tersenyum tipis sambil menatap layar monitor yang kini tengah menyala. Dia masih ingat dengan jelas senyum canggung yang ditampakkan oleh Siti.

Entah bagaimana perasaan Siti, dia hanya ingin berusaha lebih jauh lagi agar bisa membuat wanitanya itu bisa membuka hati.

"Dia sangat manis kalau tersenyum," lirihnya.

Tak bisa dipungkiri, perasaannya kini semakin jelas dan Handi sadar kalau dia memang sudah jatuh hati pada Siti.

Aneh memang jika dipikirkan kembali karena Handi selama ini hampir tak pernah dekat dengan wanita manapun. Tapi nyatanya dia benar-benar bertekuk lutut ketika berhadapan dengan Siti.

Handi menghela napas perlahan. Pria itu melirik ke arah gelas yang kini kosong. Ada pikiran aneh yang mulai hinggap di dalam kepalanya dan Handi memutuskan untuk pergi ke dapur.

Langkah kakinya terdengar menggema. Dia menuruni tangga dan perjalanan dekat ke arah dispenser.

Diliriknya sosok wanita yang kini tengah sibuk memotong ayam. Tanpa sadar dia tersenyum tipis ketika m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
waduh Handi bingung mo ngomong apa dgn Siti yah jadi gugup dh dkt juga apa aja dh yg tanyain biar g canggung ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status