Share

Part 21. Penuh Drama

"Mas … nggak, Mas. Aku nggak mau kita pisah, Mas." Laura bangkit dari sofa lalu langsung memeluk kaki Bram dengan erat.

Bram berusaha menyentak kakinya, tapi …, "Lepasin, Laura. Cukup kamu buat aku malu. Caramu murahan, nggak mikir ke depannya gimana. Jadi … lebih baik kita berpisah!" tegas Bram sekali lagi.

Tampaknya dia tak bisa memberi toleransi pada Laura yang hampir saja menghancurkan karir yang susah payah diraih Bram selama ini.

"Mas … aku tahu, aku salah. Maaf, Mas. Maaf …."

Laura melepaskan kedua tangannya, kemudian bersimpuh di hadapan Bram. Ada bulir bening menyertai. Luruh tanpa jeda di pipinya yang mulus itu. Wati hanya terperangah sembari melirik pada anak semata wayangnya itu.

"Aku ngelakuin itu karena aku cemburu, Mas. Aku cemburu kamu berubah sejak resmi bercerai dari Mbak Ratna."

Tangis Laura semakin menjadi-jadi.

"Kenapa kamu diam? Benar 'kan dugaanku."

"Coba kamu jadi aku, Mas! Coba kamu merasakan apa yang aku rasakan! Pasti kamu tahu sakitnya seperti apa!"

"Kamu it
Dwi Nella Mustika

Jadi anak kecil serba salah ya, nyeletuk dikit dibilang sok bijak bla bla bla ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status