Share

Part 51. Memacu Kecepatan

Bram memacu kecepatan mobilnya menuju rumah Ratna. Dia tidak ingin telat walau sedetik.

"Pagi, Rat." Bram menyapa ketika baru saja keluar dari mobilnya. Berpapasan saat Ratna berdiri di balik pagar, menunggu taksi online yang akan menjemputnya.

"Papa."

"Kamu masuk mobil ya! Biar papa anterin pagi ini ke sekolah," ucap Bram.

Devina nurut lalu masuk ke dalam mobil.

"Nggak usah, Mas. Devina sama aku aja. Lagian taksinya udah jalan ke sini."

"Yaudah kamu ikut aku aja, bareng-bareng kita antar Devinanya ke sekolah."

"Nggak, biar aku aja antar sendiri. Lagian kamu tumben nganterin Devina. Seumur-umur dia sekolah, bisa dihitung pake jari kamu nganterinnya.

Ratna tampak hendak membuka pintu bagian Devina duduk. Tapi, tangannya ditahan Bram.

"Rat, please. Beri aku kesempatan memperbaiki semuanya. Ini demi Devina. Aku sadar, aku salah, dan sangat bodoh.

"Ayuk, Pa. Kita berangkat, nanti Nana telat!" ucap Devina yang sekejap membuka kaca mobil.

"Ma, boleh ya. Sekali ini aja Nana diantar sama Papa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status