Share

46. Dealer 1

Aku pun mulai beraktifitas pagi hari di warung ayam bakar. Semua harus siap sebelum Topan datang. Jam dinding menunjukkan pukul enam pagi, waktunya Zahra bersiap berangkat ke sekolah. Beberapa hari yang lalu sebelum rencana Yahya mencuat, dialah yang mengantar jemput Zahra. Kini setelah uang dan rencana itu pasti, si Yahya kembali ke rutinitasnya.

Aku hanya mendesah lirih, seperti itukah? Disaat dia inginkan sesuatu geraknya ceoat dan cekatan ikut turun membantu kelancaran usaha ayam bakar. Namun, kala keinginannya sudah terpenuhi maka tenaganya kembali untuk keasyikan dia bermain game.

"Iya, sudahlah! Zahra, ayo berangkat sekolah. Umi tunggu di depan, Ya!" kataku memanggil Zahra.

Kutunggu putriku berbenah dan mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah. Zahra sudah aku didik menjadi anak yang mandiri dan tidak manja. Dan semua itu berhasil. Gadis itu tumbuh menjadi anak yang kuat dan mandiri.

"Zahra sudah siap, Umi!" teriak Zahra, "Abah, aku pamit berangkat sekolah dulu," lanjut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status