Share

52. Jualan Mulai Ramai

Aku terbangun saat adan ashar, gegas aku melaksanakan ibadahku. Kulihat si Yahya masih terlelap dalam mimpi, tetapi aku meneruskan langkahku untuk menjemput Zahra karena waktunya dia pulang. Saat melewati kembali tubuh suamiku, hatiku tergerak untuk membangunkan dia.

"Bi, Abi, bangun. Sudah ashar!" kataku sambil menyentuh ujung ibu jari kakinya.

"Hem," jawabnya singkat sambil menatapku sendu.

Kulihat kabut hasrat menyelimuti kelopak matanya. Aku tertegun sesaat. Tiba-tiba denting jam berbunyi tiga kali menandakan jam tiga sore, gegas aku menyambar hijabku juga selembar cadar. Sudah waktunya untuk Zahra pulanh.

"Hai, mau kemana kamu, Umi?!" kata Yahya dengan lantang.

"Mau jemput Zahra, Abi mau nitip?" tanyaku.

"Oo, tidak jadi. Pergilah!" jawabnya enteng.

Aku pun segera melanjutkan langkahku sambil bernapas lega. Akhirnya bisa terbebas dari sebuah kewajiban yang lain. Apakah aku salah jika merasa muak akan hubungan ranjangku dengan suami? Apalagi jika ingat saat ini dia bukan hanya mili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status