Share

68. Kabar dari Mawar

.

.

.

Sementara itu, di pusat kota S, Rasyid saat ini tengah selesai mengerjakan semua tugas-tugas yang sebelumnya sempat tertunda karena mencari keberadaan Mawar. Meskipun pria itu masih khawatir, tetapi ia tetap harus memakai logikanya untuk bekerja diperusahaan yang selama ini sudah membesarkan namanya itu.

“Pak, ayo kita pulang.” Suara sekretaris dari pria itu terdengar begitu lembut dan menggoda.

“Tidak Sinta. Pulanglah sendiri ke rumahmu.” Sahut Rasyid sembari masih berkutat dengan pekerjaannya. Entah mengapa sejak menghilangnya Mawar, Rasyid menjadi tidak tertarik untuk bermain dengan sekretarisnya itu karena pikirannya masih dipenuhi dengan Mawar.

“Apakah anda yakin Pak?” Sinta kemudian mengedipkan matanya dan menyibak rambut panjangnya hanya untuk menggoda sang bos yang biasanya langsung saja menubruknya.

“Aku bilang tidak Sinta! Sana Pergi!” Rasyid begitu jengkel. Tidak hanya Lisa, tetapi sekarang Sinta juga menggodan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status