Lagi pula, Samuel sudah memahami segalanya tentang Grace, bahkan desahan kecil pun bisa membangkitkan hasrat Samuel.Samuel menegangkan punggungnya. "Grace, bisakah kamu menjauh dariku?"Saat Samuel mengucapkan kata menjauh, jantungnya berdetak kencang.Baru kemudian Grace menyadari kalau dia tanpa sadar telah berada di depan Samuel.Pipi Grace memerah, dia dengan cepat melangkah mundur.Suasana menjadi hening.Tak lama kemudian, suara Grace memecah kesunyian."Maaf, Pak S, aku tidak sengaja, aku hanya merasa matamu sangat indah dan aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat."Ketika Samuel mendengarnya, dia langsung berdiri."Aku sudah harus pergi.""Kenapa mendadak sekali?" Grace sedikit bingung. Apakah karena dia baru saja tanpa sadar berjalan sampai di depan Pak S, jadi Pak S merasa tersinggung?"Tidak mendadak." Nada suara Samuel melembut lagi, seolah dia bisa melihat kekhawatiran Grace. Hanya saja, dia telah berbalik sampai Grace tidak bisa lagi melihat matanya. "Aku harus kem
Di tepi sungai, Jenny sedang menghirup angin malam dengan lembut. Dia memerhatikan jam tangan sambil menyeruput kopi di tangannya. Ketika dia melihat jarum menit menunjuk pada angka 12, dia mengangkat kepalanya.Begitu Jenny mengangkat kepalanya, seorang pria jangkung dan berotot duduk di hadapannya.Pria itu berperilaku kasar, memiliki bau yang menyengat di tubuhnya dan rambutnya acak-acakan. Sepertinya dia tidak mencuci rambutnya selama beberapa tahun. Hal yang membuat Jenny makin tidak bisa menahan rasa kesalnya adalah pria ini ternyata malah mengangkat kaki ke atas meja di hadapannya.Kalau bukan karena ….Jenny akhirnya menahan rasa jijiknya begitu dia teringat tentang apa yang harus dia lakukan, tetapi kerutan di keningnya tidak mengendur.Jenny mengambil setumpuk foto dan memberikannya pada pria itu.Mata bengis pria itu langsung berbinar, seperti binatang buas yang baru saja melihat mangsanya dan memancarkan cahaya yang menakutkan.Melihat reaksi pria itu, Jenny sudah tahu apa
Jenny percaya kalau pria yang sudah lama tidak menikmati wanita, pasti akan melahap dengan ganas saat berhasil menangkap Grace.Akan lebih baik lagi kalau pria itu bisa melahap Grace sampai mati.Jenny sedang memikirkan rencana busuknya, tiba-tiba suara seorang wanita terdengar di telinganya."Jenny, apa yang sedang kamu pikirkan sampai termenung begitu?"Jenny terkejut. Dia mengangkat kepalanya dan melihat kalau wanita tersebut ternyata adalah Hyman. Dia menjadi makin panik. "Tidak, bukan apa-apa ….""Ada apa denganmu?" Hyman bertanya dengan prihatin, "Jenny, kalau kamu merasa tidak nyaman, Ibu akan membawamu ke rumah sakit. Maaf, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku selama beberapa waktu ini, jadi aku tidak bisa menemanimu dengan baik."Hyman baru saja menyelesaikan cerita pendeknya dua hari yang lalu.Hyman yang selesai dari pekerjaan mengarangnya, akhirnya menyadari kalau dirinya sudah lama tidak bertemu Jenny. Dia pun segera menghubungi Jenny untuk bertemu di kafe paling terkenal
Hyman sudah membayangkan adegan saat dia bertemu dengan Grace, tetapi raut wajah Jenny berubah menjadi dingin.Namun, tak lama kemudian, Jenny tersenyum lagi."Tidak masalah, kebetulan aku bisa berbincang baik-baik dengan Grace dan mengenalnya lagi." Jenny menggandeng lengan Hyman. "Bu, untungnya Ibu selalu bilang kalau Grace tidak seperti yang aku kira."Hyman sangat gembira. "Jenny, kamu telah tumbuh dewasa akhir-akhir ini. Baiklah, aku serahkan padamu untuk mengundang Grace ke rumah kita.""Oke."Jenny menjawab dengan manis.Jenny pasti akan mengaturnya dengan baik, akan lebih baik lagi kalau Grace bisa berjumpa dengan pria bejat itu ketika datang ke rumah mereka.…Di klinik psikiater.Setelah antrean yang panjang, akhirnya tiba giliran Grace.Hari ini adalah hari di mana Grace datang untuk melakukan pemeriksaan.Mereka datang ke klinik ini untuk mengecek, apakah kemunculan Samuel akan berdampak buruk pada kondisi mental Grace.Namun, tentu saja hal ini tidak bisa diberi tahu pada
Stewart mengerutkan kening. "Maksudmu, sekarang Grace hanyalah sekuntum bunga di rumah kaca dan sama sekali tidak boleh tersakiti?""Ya, bahkan batu yang sangat kecil pun bisa menyebabkan luka parah bagi Nyonya.""Aku mengerti."Tidak lama setelah mereka berdua selesai mengobrol, Grace kembali.Stewart mengucapkan selamat tinggal pada psikiater, lalu membawa Grace pulang.Sesampainya di rumah, Stewart masuk ke dalam ruang kerja dengan alasan hendak bekerja, lalu memberi tahu hasil pemeriksaannya pada Samuel.Hati Samuel merasa cemas begitu mendengar kata-kata Stewart.Namun tak lama kemudian, kekhawatiran Samuel tertutup oleh kegembiraan, karena dia boleh memakai topeng untuk berada di sisi Grace.Terlebih lagi, ini adalah Marcelia, merupakan wilayah kekuasaan Samuel. Dia sangat yakin kalau dia bisa melindungi Grace."Aku akan pergi ke sana malam ini.""Hei, Samuel, tidakkah kamu terlalu tergesa-gesa?"Stewart menggoda dengan sengaja.Saat ini, ada suara ketukan di pintu.Stewart berka
Malam harinya, Grace yang berada di lantai dua, melihat mobil yang dikenalnya dan langsung bergegas turun dari lantai dua. Dia seperti burung yang bersemangat mengepakkan sayapnya dan terbang sampai ke hadapan Samuel.Melihat pemandangan ini, ibu Stewart tersenyum tak berdaya dan mengingatkan, "Hati-hati!"Namun, dengan rasa iri di hatinya, ibu Stewart menyentuh lengan Stewart. "Senangnya jadi anak muda."Stewart tahu persis apa kalimat ibunya selanjutnya."Tunggu, berhentilah, Bu. Aku tahu apa yang akan kamu katakan, tapi jangan khawatir, aku pasti akan membawakanmu menantu sebentar lagi."Ini pertama kalinya Stewart berkata demikian. Ibu Stewart terkejut, ketika dia hendak bertanya lebih lanjut, dia melihat Stewart sedang menyuruhnya untuk tutup mulut.Ibu Stewart pun menekan keraguan di hatinya dan melihat ke arah Grace.Begitu melihatnya, ibu Stewart langsung tercengang.Semuanya benar-benar seperti sedang menonton serial TV.Grace berdiri di depan Samuel, dia tampak mungil dan imu
"Ya, semuanya."Samuel mengatakannya dengan sangat tenang.Namun, Stewart sudah tahu apa maksud Samuel.Stewart tidak setuju dan berkata, "Tidak boleh, kalau kamu melakukan ini, kamu akan memberi Sandy kesempatan. Jangan lupa, dia sedang mengincar Grup Sames sekarang."Pada awalnya, Sandy terobsesi dengan perusahaan milik Rudy dan ingin mengambil alih perusahaan itu sendiri. Kemudian, Samuel mengetahuinya dan mereka akhirnya berpisah.Sandy adalah seorang yatim piatu, setelah diadopsi oleh Rudy, dia tinggal di kediaman Keluarga Hayes.Sangat disayangkan Keluarga Hayes tidak pernah menyangka, Sandy yang masih dini ternyata adalah seekor serigala ganas. Sejak hari pertama dia masuk ke dalam kediaman Keluarga Hayes, dia sudah mulai menargetkan harta milik Rudy.Kalau serigala jahat ini tahu Samuel menempatkan semua pengawalnya pada Grace, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini.Selain itu, ini bukan pertama kalinya Sandy melakukan hal seperti ini."Grace sama sekali tidak boleh terluk
Mata Samuel menyipit dan dia bertanya dengan gugup, "Grace, apakah kamu baik-baik saja?"Grace memutar lehernya dengan kaku dan menggelengkan kepalanya."Aku baik-baik saja, hanya saja ada sesuatu yang terlintas di benakku barusan, sepertinya itu ingatanku yang telah hilang sebelumnya …."Samuel memegang pada siku tangan Grace, tubuhnya makin gemetar.Grace menunduk dan menatap Pak S dengan bingung.Pembuluh darah di tangan Pak S perlahan muncul, dia terlihat sangat cemas.Grace tidak tahu kenapa Pak S begitu cemas, tetapi anehnya, dia seperti dapat merasakan perasaan Pak S.Grace juga ikut merasa cemas."Pak S, kamu masih belum memberitahuku, kenapa kamu baru saja menangis?"Grace tidak melupakan hal itu.Samuel menarik Grace dan duduk di sofa. "Bukan apa-apa, kamu mengingatkanku pada seorang teman. Dia sama sepertimu, selalu memikirkan orang lain dan sangat baik hati ….""Kalau begitu, dia pasti sangat penting bagimu, 'kan?"Itu sebabnya Pak S menitikkan air mata ketika memikirkannya