Share

obrolan

Jam lima sore, suara salam dari luar rumah terdengar. Rombongan keluarga Pakde Supri datang. Terlihat Sekar dan juga Faisal juga turut ikut.

"Loh, Bang Fai ikut juga." Narsih menyambut Kedatangan para keluarga kakak iparnya.

" Iya Bulik, pas kebetulan lagi nengokin Papi sama Mami di Lomanis. Bulik apa kabar?" tanya Fai.

"Alhamdulillah, ayo masuk dulu. Kita ngobrol di dalam," ajak Narsih.

"Kalian mau minum apa? Kopi atau teh?" tanya Arin.

"Jus ada?" tanya Fai.

"Kebiasaan kamu, Fai, kalau bertamu suka minta yang aneh-aneh. Itu yang ditawarin teh sama kopi, kamu kok malah mintanya jus," protes Ratmi, istri Pakde Supri.

"Ya kali aja ada, Mam," ucap Faizal cengengesan.

"Udah selamatan nempati rumah, Nar?" tanya Ratmi.

"Sudah, Mbak. Pas baru bikin, ini rumah langsung ditempati para karyawan bosnya Arin. Sebelah sana, dijadikan gudang katanya," jawab Narsih.

"Gudang apa?" tanya Supri sambil menyesap serutunya. Arin kembali dari belakang membawa minuman dan beberapa cemilan.

"Monggo, Pakde,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status