Di depan kedainya yang berantakan, Ian berbincang dengan seorang pria paruh baya berkulit gelap dengan rambut keriting. “Bagaimana Pak, bisakah Pak Adam merenovasi kedai saya?” ucap Ian setelah mengajak pria bernama Adam itu berkeliling.Adam berpikir sejenak. Tak lama setelahnya, ia membuka mulutnya. “Saya bisa merenovasi Kedai Mas Ian, tapi dengan kondisi seperti ini, butuh biaya yang cukup banyak. Apakah Mas Ian tidak masalah?” katanya seraya mencuri pandang ke arah becak motor milik Ian.“Uang bukan masalah, yang terpenting kedai milikku kembali normal dan menjadi lebih indah,” senyum Ian dengan tatapan penuh kepercayaan diri.Melihat kepercayaan diri di wajah Ian, Adam tersenyum. “Oke, mari kita bicarakan lebih lanjut kontraknya.”Setelah berbincang lebih dari satu jam, Ian dan Adam akhirnya sepakat. Mereka berdua menyetujui nilai kontrak seharga 700 juta dengan masa pengerjaan selama satu minggu. Ian kemudian segera mentransfer uang muka sebesar 100 juta setelah menandatangani k
Belum sempat petugas keamanan itu mengayunkan tongkatnya, tiba-tiba saja dari belakang mereka, suara klakson mobil terdengar nyaring, membuat tangan petugas keamanan itu terhenti.“Apa yang sebenarnya terjadi?” Dari pintu kemudi mobil Honda H-RV, turun seorang wanita dengan pakaian formal berkacamata hitam. Ia melihat ada banyak kerumunan di samping yang hanya menonton tanpa berbuat apa-apa.Melihat wanita tersebut petugas keamanan itu langsung tersenyum. “Maaf Nona Adel, ada gembel yang berusaha menerobos masuk.”“Gembel?” Adel melepas kacamata hitamnya dan melihat ke arah gembel yang dimaksud. Seketika itu, matanya terbelalak dan berkata “Tuan Ian?!”Ian menoleh ke arah Adel. Samar-samar Ian mengingat wajah wanita tersebut. “Bukankah kamu agen properti yang memberiku kartu kunci rumah di Galaxy Lake?”“Itu benar Tuan. Perusahaan di balik Galaxy Lake dan One Icon masih satu perusahaan yang sama. Dan kebetulan, kali ini saya kemari untuk menyerahkan kunci unit apartemen yang Tuan baru
“Tu-Tuan, apa maksud Tuan? Aku tidak mengerti,” ucap Ian tergagap.Tatapan Ryan semakin dingin. “Apa kamu mengkonsumsi obat itu? Aku dapat melihat, kekuatan yang kamu miliki sangat berbeda dengan Evolver alami.”Ian terkejut, matanya melebar sejenak saat mendengar kata "obat", tapi ia segera berusaha menyembunyikan reaksi itu. ‘Bagaimana Ryan bisa tahu? Apakah dia juga pengguna sistem? Tapi jika dia pengguna sistem, sistemku pasti akan memberi notifikasi!’ pertanyaan-demi pertanyaan muncul di benaknya.Perubahan ekspresi singkat Ian tentu tidak luput dari pengamatan tajam Ryan. “Siapa namamu?” tanya Ryan, tatapannya semakin tajam, menembus hingga ke inti jiwa Ian."A-aku Ian," jawabnya sedikit gugup. Tapi, begitu Ian sadar bahwa idolanya sedang menanyakan namanya, seluruh rasa takut di benaknya menghilang. "Senang berkenalan dengan Tuan Ryan. Anda adalah idolaku! Aku ingin sekali bisa sukses seperti Anda."Merasakan ketulusan Ian, Ryan yang sejak tadi memasang wajah serius, akhirnya
“Jadi dia benar-benar tinggal di sini, rumah seharga 275 miliar rupiah itu …” Rika mendongak dengan mata besar terbuka lebar seperti bayi yang penasaran.“Itu betul Mbak, Tuan Ian memang tinggal di salah satu tumah termewah di perumahan kami. Bahkan dia juga memiliki mobil sport seharga 255 miliar,” ucap petugas keamanan itu dengan santai. Sebagai tukang gosip, dia sangat senang membicarakan orang lain.“Mobil sport bernilai 255 miliar?” Rika mengedipkan matanya tak percaya. Baginya yang hanya seorang gadis desa biasa, tidak pernah terbayangkan dirinya menghasilkan uang sebanyak itu.Betapapun bodohnya Rika, ia tahu apa artinya memiliki mobil sport dan rumah bernilai ratusan miliar. ‘Sejak kapan Ian menjadi begitu kaya?’Meski Rika tahu Ian dapat membeli pakaian Louis Vuitton hingga ratusan juta, tapi ia tidak menyangka kekayaan Ian sampai sebesar ini.“Apakah Mbak adalah pacar Tuan Muda Ian?” tanya petugas keamanan itu, memastikan identitas Rika. “Tuan Muda Ian benar-benar ramah dan s
Begitu nasi goreng itu menyentuh lidahnya, Rika merasakan sesuatu yang tidak biasa. Rasanya bukan seperti nasi goreng yang biasa ia makan. Ada rasa yang aneh, seperti campuran rasa manis yang berlebihan dan asin yang mencolok. Rika mencoba untuk menelan, tapi rasanya seperti ada batu bata mengganjal di tenggorokannya.Wajahnya berubah pucat, matanya terbuka lebar. Rika merasa seperti ada sesuatu yang bergerak di dalam mulutnya, mencoba untuk keluar. Rika menutup mulutnya dengan tangan, berusaha untuk menahan rasa mual yang semakin menjadi-jadi.Namun, melihat Ian yang sedang menatapnya dengan penuh harap, Rika merasa tidak tega. Ia berusaha untuk tersenyum, berusaha untuk menunjukkan bahwa dia menikmati masakan Ian. Tapi, senyumnya terasa dipaksakan, dan matanya tidak bisa berbohong. Rika merasa seperti ingin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya, tapi ia harus menahannya, demi pria tampan yang ia sukai itu.Rika merasa seperti sedang berada di tengah lautan, terombang-ambing o
[Anda menerima sebuah Kemampuan, Grandmaster Chef. Host secara otomatis telah menguasai metode pembuatan semua jenis resep, dan makanan apapun yang Anda buat mendapat jaminan lezat][Anda menerima lima buah kupon gacha]Ian, yang baru saja menerima kemampuan Grandmaster Chef, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Matanya berbinar saat ia melihat hasil Check-In yang baru saja dia dapatkan. "Akhirnya ... akhirnya! Terima kasih Tuhan ..." ucapnya dengan suara penuh syukur sambil berlutut.Keterampilan Ian dalam hal kuliner sangat buruk. Inilah salah satu alasan mengapa bisnis kedai miliknya tidak begitu bagus. Keberadaan kemampuan Grandmaster Chef ini jelas dapat membantu Ian dalam bisnis kedainya. Ian yakin bisa membuat kedainya menjadi ramai. Bahkan mungkin bisa menaklukkan hati Lisa menggunakan makanannya.Ian memacu kecepatan Pagani Zonda HP Barchetta dengan hati yang penuh antusiasme, menuju kedainya yang telah mengalami perubahan total setelah renovasi. Saat ia tiba di Kedai Si
Dengan semangat yang membara, Rinrin membidik kamera ponselnya ke arah Ian yang tengah sibuk di depan kompor. "Halo, tampan, apakah kamu yang menjalankan tempat ini?" tanya Rinrin dengan nada yang menggoda.Merasa dirinya menjadi pusat perhatian, Ian berbalik sejenak, membiarkan wajah tampannya tertangkap kamera. “Hai semuanya, namaku Ian, aku pemilik kedai Si Tampan ini. Yuk, mampir! Hari ini ada diskon 50% lho, khusus untuk hari ini saja!" ucap Ian dengan senyum yang hangat dan ramah.Tak lama, beberapa penonton wanita yang menonton live streaming tersebut langsung terpesona oleh pesona Ian. Sementara itu, para penonton pria hanya bisa menelan pil pahit saat melihat Dewi yang mereka kagumi terpesona oleh seorang pria tampan lainnya.Setelah menyapa para penonton, Ian mendadak mendapat ide untuk mempromosikan kedainya. Ia berencana menampilkan pertunjukan memasak untuk memukau penonton live streaming milik Rinrin. Ian dengan lincah melemparkan nasi ke udara, disertai kobaran api yang
[Mendeteksi Kondisi Tersembunyi Telah Terpenuhi: Memiliki uang di atas 2 miliar rupiah, dan memiliki lebih dari 50 ribu pengikut di akun media sosial][Fitur Misi Terbuka][Host dapat mengambil misi yang disediakan Sistem][Setiap misi memiliki hadiah dan hukumannya masing-masing, harap berhati-hati dalam memilih misi yang tersedia]__________________________________Misi Utama:TerkunciMisi Sampingan:Rush HourDi Balik Resiko Tinggi, Tersembunyi Keuntungan BesarMisi Harian:Sehat Itu Penting (0/100)__________________________________Ian menatap panel sistem dengan senyuman puas di wajahnya. ‘Seperti yang kuduga,’ katanya dalam hati, ‘ketika saldo bankku mencapai angka 2 miliar, sistem pasti akan memberikan kejutan. Tapi, siapa sangka sistem juga mempertimbangkan jumlah followers Instagramku.’Dengan semangat, ia membuka aplikasi Instagramnya. Angka yang terpampang di layar membuat jantungnya berdebar. Jumlah followers yang semula hanya berjumlah ratusan, kini telah melonjak menja