Share

Bab 203 - Dunia Di Balik Pintu

Kabut merah membentuk lorong muncul di hadapan Ian. Sebagain kabut merah tersebut menyelimuti Ian, menyusup ke dalam pori-pori kulitnya dengan dingin yang menusuk. Di tengah kobaran api dan kehancuran di luar pintu merah yang diakibatkan Theo, dunia di baliknya terasa berbeda—seolah-olah ia telah melangkah ke dalam lukisan kuno yang hidup.

“Bukankah ini sama dengan yang di Nganjuk?” gumam Ian, mengingat kembali apa yang dilaluinya saat misi penyelamatan Regu Kancil. Saat itu, Ian juga berjalan melalui kabut merah, dan tiba di sebuah hutan aneh, tempat di mana pohon-pohon memiliki warna merah dan akar berdenyut seperti jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuhnya.

Namun, kali ini, di ujung lorong kabut merah, Ian tidak menemukan hutan. Ia kini berdiri di sebuah ruangan di dalam gedung balai desa yang masih utuh. Sangat berbeda dengan gedung balai desa di luar pintu merah yang sedang terbakar, ini benar-benar bukanlah gedung yang ia kenal. Temboknya dipenuhi ur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status