Share

Pelatihan Mandiri

PHUUUUU!

Suara terompet membuat beberapa murid tampak tercekat dan gugup. Padahal, mereka baru mendengar suara pertama—dan berarti itu tanda untuk mereka bisa menikmati sarapan. Walaupun, tidak semua murid bisa menikmati sarapan mereka dengan santai di saat seperti ini.

Pandya berjalan keluar dengan santai dengan Dipta yang mengikuti di belakang. Sudah sejak tadi Pandya tahu jika ada sepasang mata yang menatapnya. Bahkan, tatapan itu memang seperti disengaja agar dia bisa mengetahuinya.

Tapi, Pandya tidak ambil pusing tentang hal itu. Baginya saat ini ada hal yang lebih penting, dibandingkan hanya gertakan kosong. Ujian tahap ke 2 sudah di depan mata, dia tidak akan peduli dengan saudara-saudara tirinya. Jika memang mereka berencana menjatuhkannya Pandya tidak akan tinggal diam, tapi juga bukan berarti dia yang akan memulai pertarungan.

TAAAK!

Tibra yang baru saja datang di ruang makan, langsung meletakkan nampan di meja dengan kasar. Semua tatapan mengarah padanya, yang langsung diba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agustin Rafa
sang at Bagus dan sang at menarik selalu membuat penasaran Akan seperti APA kelanjuntannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status