Share

Rencana Licik

Di sudut halaman utama akademi, salah seorang pemimpin kelompok kecil sedang bersandar di salah satu dindingnya. Dia tampak sedang menunggu kedatangan seseorang, sambil terus melihat latihan para pengikut.

Dengan senyum puas yang terpampang di wajahnya sejak tadi, dia memainkan sebuah kantong kain kecil di tangannya. Dari dalam kantong itu terdengar seperti beberapa logam yang berbenturan satu sama lain.

Tidak lama kemudian, salah seorang murid tampak berlari tergopoh-gopoh mendatangi pemimpin yang sedari tadi sudah menunggunya. Kedatangan murid itu mendapat tatapan marah, yang langsung dijawabnya dengan bungkukan badan dengan rasa penuh hormat.

"Maafkan saya, Pemimpin Falan! Saya sudah berusaha secepat mungkin datang kemari, setelah mencari cara agar dapat keluar diam-diam dari latihan." Murid itu memberi alasan masih sambil membungkuk.

"Sudahlah, percuma juga jika aku harus marah padamu. Cepat katakan hasilnya!" perintah Falan sambil mendengus kesal.

"Seperti yang Pemimpin perintahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status