Share

Menghubungi Masa Lalu

🏵️🏵️🏵️

Apa lagi yang aku pertahankan dari keluarga aneh Mas Damar? Mereka tidak pernah peduli dan menganggapku ada. Mereka juga tidak berniat sama sekali memberikan solusi terbaik jika aku sedang mengalami kesusahan.

Masih sangat jelas dalam ingatanku, kala itu Ibu sedang sakit dan tidak memiliki biaya untuk membayar rumah sakit. Mas Damar juga saat itu sedang tidak memiliki tabungan karena telah dia gunakan untuk biaya pernikahan kami.

Aku dan Mas Damar tidak memiliki pilihan lain, kami pun memberanikan diri untuk meminta bantuan orang tuanya. Orang tuanya bersedia membantu dan memberikan pinjaman, tetapi dengan syarat yang tidak kuduga sama sekali.

“Mama bersedia memberikan bantuan, tapi ada syaratnya.” Mama mertua melontarkan kalimat itu.

“Apa pun syaratnya akan Tari penuhi yang penting Mama bersedia memberikan bantuan pada kami.” Aku menyanggupi apa pun syarat yang beliau berikan.

“Kalian tetap mengembalikan uang Mama. Tapi jika kalian tidak mampu membayar secara tunai, bisa dicicil setiap bulannya.”

Sungguh, aku sangat terkejut mendengar syarat yang diberikan oleh mama mertua. Aku tidak pernah menyangka sama sekali. Ternyata orang kaya seperti mereka masih sangat mengharapkan uang yang mungkin tidak seberapa.

Aku berpikir kalau keluarga Mas Damar adalah keluarga yang sangat langka. Bagi mereka, uang dan jabatan adalah prioritas. Jadi, apabila mereka memberikan bantuan kepada seseorang, orang itu harus membalas apa yang pernah mereka berikan.

Bukan hanya aku yang mengalami hal seperti itu, kakak ipar yang lain juga mengalami hal yang sama. Jangankan sama anak dan menantu, untuk cucu saja mereka memperhitungkan segalanya.

Itulah keluarga Mas Damar, orang kaya dan memiliki semuanya, tetapi masih sangat perhitungan. Wajar kalau Ayah dulu memintaku untuk berpikir melanjutkan hubungan dengan Mas Damar. Ternyata apa yang Ayah rasakan memang benar adanya.

Akan tetapi, saat itu aku tidak menghiraukan ucapan Ayah karena telah dibutakan oleh rasa cinta yang kumiliki untuk Mas Damar. Bagiku kala itu, semuanya terasa indah apabila berada di samping laki-laki yang kini telah menghancurkan perasaanku. Mas Damar telah menorehkan luka yang paling dalam dan sakit di hati ini.

🏵️🏵️🏵️

Aku mengambil ponsel dari nakas lalu menghubungi seseorang yang pernah dekat denganku.

“Halo, Mentari.” Suara itu memanggilku dari seberang.

“Mas ....” Aku tidak kuasa melanjutkan apa yang ingin kusampaikan kepadanya. Aku juga tidak sanggup membendung air mata ini agar tidak jatuh membasahi pipi.

“Kamu kenapa nangis? Ada apa?” Suara panik itu membuatku ingin berada di dekatnya.

“Maafin aku, Mas.”

“Loh ... kenapa kamu minta maaf? Ada apa sebenarnya? Apa kamu sakit? Ayah dan Ibu baik-baik aja?”

“Ayah dan Ibu baik-baik aja, Mas ... tapi aku sakit.”

“Kamu sakit apa? Suamimu ke mana? Kenapa dia tidak merawat istrinya yang sedang sakit?” Suara panik itu makin terdengar.

“Batinku sakit, Mas.”

“Terus terang, aku benar-benar bingung. Ada apa sebenarnya, Mentari?”

“Mas Damar jahat.”

“Jahat? Itu tidak mungkin. Bukankah dulu kamu bilang kalau dia sangat mencintaimu dan begitu juga sebaliknya? Kamu dulu sangat yakin akan hidup bahagia bersama Damar. Itu yang aku dengar keluar dari bibirmu.”

“Tapi dia yang sekarang bukanlah yang dulu lagi, dia sudah mengkhianatiku.”

“Mengkhianati?”

“Dia selingkuh di belakangku dengan sahabatku, Mas.”

“Apa? Aku tidak terima jika kamu diperlakukan seperti itu.”

“Untuk itu, aku ingin meminta bantuanmu. Aku juga minta tolong, jangan sampai Ayah dan Ibu tahu tentang semua ini.”

“Apa pun yang kamu butuhkan, aku akan siap membantumu. Aku juga akan selalu ada untukmu. Kamu tenang aja, tidak mungkin aku tega membebani pikiran Ayah dan Ibu.”

“Terima kasih, Mas ... aku minta maaf.”

“Sekarang kamu tenang, yah. Kalau kamu sudah membutuhkan bantuanku, kamu langsung menghubungiku. Aku sangat peduli padamu. Bagiku, kamu yang dulu dan sekarang tetap sama.”

Aku merasa lega setelah berbicara dengannya. Aku berharap dia akan selalu mendukung rencanaku untuk memberi pelajaran kepada Tia.

Hanya dia satu-satunya yang dapat membantuku saat ini. Dia laki-laki yang penuh dengan pengertian. Aku sangat bangga kepadanya.

Dia sosok yang sangat peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuannya. Banyak orang memuji sikap mulianya.

Aku yakin, cepat atau lambat, rencana yang kupikirkan saat ini akan membuahkan hasil. Tia akan tahu siapa aku sebenarnya. Seorang Tari juga bisa berubah menjadi lebih tegas apabila sudah merasa tersakiti.

Aku Mentari, yang akan menerangi sisi gelap yang ada pada diri Mas Damar dan Tia. Mereka yang telah memaksaku untuk menjadi orang yang lebih kuat dan tegar. Kelemahan yang kutunjukkan selama ini telah mereka salah gunanakan untuk kepuasaan dan kenikmatan semata.

==========

Nova Irene Saputra

Rencana apa yang Mentari persiapkan?

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status