“Si buaya mesumnya sudah datang juga rupanya.”
Celetukan Ivona Morgan terdengar oleh Sienna. Gadis itulah yang tadi memergokinya dan Lucas. Dia adalah kakak kedua Lucas dan juga kembaran dari Ivory Morgan.
“Jaga bicaramu, Ivona. Apa seperti itu caramu menilai adikmu?” cetus wanita paruh baya yang duduk di samping Alvaro Morgan. Wanita itu adalah istri Alvaro dan juga ibu kandung Lucas, Veronica Ramsey.
Ivona pun mengerutkan bibirnya dengan masam atas pembelaan ibunya terhadap Lucas. Gadis itu memilih untuk diam daripada ha
“Berhentilah menilai Sienna secara sepihak saja, Ibu.” Lucas memperingatkan ibunya agar tidak lagi menyudutkan Sienna dengan sindiran yang menyakitkan. Pria itu merasa ibunya sudah keterlaluan.“Kenapa sekarang kamu malah membelanya, Luke? Seharusnya kamu tahu kalau Ibu memikirkan tentang kebaikanmu,” timpal Veronica yang merasa sangat kecewa dengan sikap putranya.Lucas menghela napas panjang. “Seharusnya Ibu senang karena Ibu tidak perlu bersusah payah menjodohkanku lagi. I
“Kenapa masih berdiri di sana?” celetuk Alvaro karena melihat Lucas dan Sienna masih berdiri di depan gazebo.Sienna dapat melihat keengganan Lucas, tetapi ia kembali membujuknya dengan menarik ujung lengan kaos pria itu. “Lucas ….”Lucas pun menoleh. Binar mata Sienna yang sedang menatapnya cukup memenuhi ekspektasinya terhadap sandiwara gadis itu.Akhirnya Lucas pun berjalan masuk ke dalam gazebo, disusul Sienna. Mereka duduk berdampingan, berhadapan langsung dengan kedua orang tua pria itu.
‘Ke-kenapa ada dua orang yang berwajah sama di sini?’ batin Sienna yang masih diliputi kebingungan.Sepasang netranya masih terbelalak lebar, menatap sosok wanita yang berdiri di belakangnya dan sedang tersenyum sumringah padanya. Wanita itu mendorong stroller bayi yang dibawanya, masuk ke dalam gazebo.Veronica bergegas beranjak dari tempat duduknya untuk membantunya. Ia menggendong cucunya yang sedang didudukkan di atas stroller tersebut. Wajahnya berubah sangat ceria.
“Ivory, kalau kamu kesepian, seharusnya kamu menghubungi Ibu. Kenapa kamu malah tidak cerita apa-apa setiap kamu telepon?” selidik Veronica. Wanita paruh baya itu masih belum sepenuhnya percaya dengan putri sulungnya tersebut. Namun, ia juga berpikir jika Ivory tidak memiliki alasan untuk berbohong padanya. “Aku tidak ingin membuat Ibu khawatir. Jadi aku berpikir untuk mencari orang asing yang mungkin mau mendengarkan keluh kesahku dan aku pun berjodoh dengan Sienna yang kebetulan juga mau menjadi pendengar yang baik,” jawab Ivory dengan mimik wajah yang tampak dipenuhi suka cita. ‘Benar-benar akting yang sangat luar biasa!’ puji Sienna atas kebohongan yang dilakukan oleh Ivory. Ia melihat wanita itu bahkan tidak terlihat gugup saat menjawab interogasi dari Veronica yang terlihat meragukannya tadi. Senyuman masih melengkung indah di bibir Ivory. Wanita itu lanjut berkata, “Kalau saja Lucas tidak memberitahuku semalam waktu aku menghub
“Jadi Ayah sudah tahu kalau Sienna adalah putri keluarga Sherman?” tanya Ivory yang juga tidak kalah kagetnya dengan Sienna.Alvaro berdeham pelan. “Tidak juga. Sebenarnya saat mendengar nama keluarga Sherwood, Ayah sempat berpikir mungkin dia punya hubungan dengannya. Tapi, Ayah pikir lagi kalau anggota keluarga Sherwood tidak memiliki alasan untuk bekerja di perusahaanku,” jawabnya.Suara tawa kecil pun meluncur dari bibir Ivory. “Tapi, nyatanya dia bekerja di perusahaan Ayah, bukan?”“Tapi, sepengetahu
“Apa itu berarti Ibu sudah merestui hubungan mereka?”Ivory masih menanti jawaban dari ibunya. Wanita paruh baya itu tampak berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaannya.Beberapa detik kemudian, barulah Veronica menjawab, “Ibu hanya ingin Luke mengenal dulu seperti apa gadis ini dan keluarganya biar dia tahu kalau pilihannya tidak sebaik yang Ibu pilihkan untuknya.”“Pastinya baik, Ibu. Percaya saja dengan pilihan Luke. Aku yakin dia punya selera wanitanya sendiri,” celetuk Ivory. Ia tahu ibunya malu untuk menerima Sienna begitu saja setelah tadi berulang kali menyindirnya.“Jika dibandingkan dengan Samantha Lawrence, tentu saja Nona Sherwood tidak sepadan dengannya,” timpal Veronica yang masih bersikukuh dengan wanita pilihannya. “Ibu ….” Ivory bergumam seraya menghela napas pelan. Ia tahu kalau ibunya hanya terlalu angkuh untuk mengakui
“Wah! Gaun ini sangat cantik sekali. Kamu sangat memahami seleraku, Sienna,” puji Ivory dengan girang setelah memeriksa hadiah perkenalan yang dibelikan Sienna untuknya.Ivory tidak berbohong. Model gaun yang dibelikan untuknya sangat cocok dengan seleranya. Ia menerka jika Lucaslah yang telah memilihkannya.Begitu juga dengan Ivona. Ia mendapatkan sepasang sepatu yang diinginkannya. Gadis itu memang suka mengoleksi sepatu dan memiliki puluhan pasang sepatu di kamarnya.“Terima kasih, Sienna,” sahut Ivory.Ivona juga ikut mengutarakan rasa terima kasihnya kepada Sienna meskipun masih terlihat sungkan menerima pemberian gadis itu.Sienna tersenyum sumringah. “Sama-sama, Kak. Tapi, Lucas juga ikut andil dalam memilihkan semua barang ini. Sepertinya dia sangat memahami kalian," ujarnya. Ivona dan Ivory pun menoleh kepada adik laki-laki mereka dan berkata serempak, "We love you, Luke." Lucas hampir saja tersedak minumannya dan menatap t
“Aku belum bilang sama Allen kalau aku akan menginap di sini, Ibu,” ucap Ivory yang membuat wajah ibunya tampak marah.“Kenapa juga kamu harus bilang sama dia? Seharusnya dia paham kalau kamu kembali ke rumah orang tua itu maunya menginap,” celetuk Veronica yang tidak suka dengan sikap putrinya.Ivory menghela napas panjang. Ia tidak lagi merasa heran dengan respon ibunya. Sejak ibunya mengetahui bahwa bisnis keluarga Grant mengalami masalah, ibunya selalu saja meremehkan suaminya.“Ibu, Allen tidak pernah melarangku untuk menginap. Aku hanya perlu memberitahunya saja biar dia tidak perlu datang menjemput,” terang Ivory atas ucapannya tadi.‘Jadi … suami Ivory namanya Allen?’ terka Sienna di dalam hati. Ia masih kaget mendengar nama suami Ivory yang mirip dengan nama mantan kekasihnya.Sienna tertegun sejenak dan kembali teringat dengan rekaman kamera pengawas yang dilihatnya beberapa