Share

Hari Yang Berat

“Hari ini tidak banyak rapat di luar kantor, Pak. Lebih banyak kegiatan di kantor, karena banyak berkas yang harus Bapak periksa dan setujui,” ujar Namira diakhir pemberitahuannya mengenai jadwal Dewangga hari itu. Matanya sama sekali tidak mau menatap Dewangga. Pandangannya terus tertuju pada buku catatan yang ia letakkan di depan perut bagian atasnya. “Ada yang ingin Bapak tanyakan?” tanya Namira sebelum ia beranjak dari ruangan Dewangga. Dewangga mulai merasa ada yang aneh dengan Namira. Pagi tadi, saat mereka berangkat ke kantor berdua, Namira masih bersikap manis dan ceria. Sekarang semuanya hilang. Namira terlihat murung dan lebih diam. Ia lebih sering membuang pandangannya ketika tak sengaja bertemu mata Dewangga.

“Kalau begitu saya permisi dulu, Pak,” Namira pamit ketika tidak ada pertanyaan dari Dewangga mengenai jadwal hari itu. “Tunggu, Namira!” panggil Dewangga sengaja menghentikan langkah Namira yang hendak keluar dari ruangannya. “Iya, Pak?” Namira menanggapi panggilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status