Share

Berdamai dengan Diri Sendiri

“Ce-rai??” eja Bayyu dengan terbata, mengulangi pernyataan yang baru saja dilontarkan Airin.

“Baru beberapa jam yang lalu kita sah menjadi suami istri, Ai. Berikrar di depan penghulu, orang tua, dan juga Tuhan. Kamu jangan main-main dengan kat-“ belum sempat Bayyu melanjutkan ucapannya, Airin sudah menyambarnya bak kilat.

“Kamu yang mempermainkan pernikahan kita dari awal, Mas. Bahkan jauh sebelum pernikahan ini ada. Kamu yang memulai, kamu yang jahat di sini, bukan aku!” tegas Airin histeris.

Bayyu terdiam, tertunduk. Tergugu. Bersamaan dengan itu, badannya luruh, berlutut di depan Airin, masih dengan kondisi handuk terlilit di badannya. Kedua tangannya berusaha meraih tangan istrinya untuk digenggam, tapi buru-buru ditepis Airin.

“Jangan sentuh aku, Mas. Pakailah bajumu. Aku tidak mau melihat bayang-bayang perempuan itu ada di badanmu. Aku masih harus berdamai dengan diri sendiri. Aku belum bisa memaafkanmu untuk kekhilafanmu yang ini. Maaf. Berdiri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status