Share

XXVI

Ia duduk diantara Sitaf dan Qeen, tetapi seluruh mata menatapnya dengan pandangan penasaran. Orang-orang berbisik, ada yang secara terang-terangan menunjuk dirinya dan Qeen. Tapi itu semua tidak begitu mengusik selain sepupunya yang mengobrol dengan seorang pria dan tidak menatapnya sama sekali. Tidak sejak pertama kali ia duduk di tepi api unggun, maupun saat piring-piring telah dibersihkan.

Ilvy menarik pelan lengan kemeja Qeen, membuat perhatian makhluk itu yang awalnya mengobrol dengan salah seorang Camsarian menjadi berfokus padanya. Mata kelam itu menatapnya untuk beberapa saat, lalu sebelah alisnya naik—bertanya secara isyarat.

Ilvy hanya menarik lengan makhluk itu lebih dekat dengannya, kemudian bersandar sambil sesekali menatap orang-orang yang masih mencuri pandang ke arahnya. “Mereka menatapku seperti aku seekor hewan langka.” Bisiknya pelan setengah menggerutu.

Disebelahnya, Sitaf terkekeh mendengar gerutuannya. Membuatnya menegakka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status