Share

Yang Dilihat Mata

“Bukannya itu Bu Widya … kok sama laki-laki lain? Lebih muda lagi.”

Sekitar tiga meter dari hadapan mereka, Neni melihat Widya sedang menangis dan sibuk ditenangkan oleh seorang laki-laki yang … mungkin seumuran dengan Tyo atau Jagat. Terlihat lelaki itu mengelap pipi Widya. Setelah itu si lelaki menggenggam tangan Widya.

“Oalah, satu keluarga memang udah enggak beres semua, Bu. Apa ya kamu yakin anak kita mau diterusin sama keluarga yang semuanya punya sifat selingkuh?”

“Eh, jangan buruk sangka,Pak. Belum tentu itu selingkuhan—“

“Lah apa? Teman? Keponakan? Masa keponakan mesra gitu. Jadi makin enggak yakin Bapak sama Jagat ngeliat ini, Bu. Duh, anak kita nanti gimana?”

“Bapak … jangan mikir yang aneh-aneh terus dong. Ya, udah, Pak. Ayo kita jalan lagi!” ujar Neni sembari menepuk pinggang suaminya. Dia jadi menyesal sendiri. Tahu akan begini, mungkin dia lebih memilih diam dan pura-pura tidak melihat Widya yang sedang duduk di teras coffe shop ditemani lelaki muda.

Perjalanan menuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status