Share

32. Kedatangan Nyai

Aku berusaha berteriak, meski suaraku tak jelas sebab dibungkam dengan tangan Mas Darma.

"Diam!"

Plak!

Tamparan Mas Darma melayang tepat di pipi kiriku. Entah saking kerasnya atau sebab tubuhku yang lemas, aku sampai terhuyung dan jatuh terduduk di tanah.

Rambutku sudah acak-acakan dengan air mata yang terus mengalir tak berhenti. Rasa perih di pipi karena tamparan Mas Darma tak terasa saking sakitnya hati ini.

Ya Tuhan! Apa yang harus kulakukan?

Mas Darma berjongkok di hadapanku. Dia mencekal pipiku begitu kuat. "Jangan pernah cerita apapun pada siapapun! Kalau sampai ada orang yang tahu, berarti kamu penyebabnya. Dengar kamu!" bentak Mas Darma.

Aku tak menyahut.

"Dengar kamu hah?!" Mas Darma makin menguatkan cekalan tangannya di pipiku hingga aku meringis kesakitan.

Terpaksa aku mengangguk.

"Bagus! Ingat, Laksmi, aku tidak pernah main-main. Kalau sampai kamu cerita sama Pakdhe sekalipun, kamu akan kehilangan Mira. Bahkan akan kubiarkan Nyai membawanya sebab sejak dulu Nyai be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status