Share

Chapter 58: Si Brengsek Itu

"Sesungguhnya saya tidak ingin berharap hal itu terjadi. Tapi jika memang itu yang terjadi maka yang bisa saya lakukan ya menggelar pemakaman untuknya serta mendoakannya," ucap Narendra yang menampilkan ekspresi sedihnya.

Seseorang tiba-tiba datang menyelanya, "Maaf, sudah cukup wawancaranya. Pak Narendra sedang terburu-buru. Tolong, beri jalan!"

Beberapa wartawan itu pun mundur agar tidak menghalangi Narendra melangkah menjauh dari tempat itu.

Narendra mengangguk ramah pada wartawan dan kemudian berjalan menuju mobilnya dengan diikuti oleh para pengawal yang menjaganya.

Begitu kaca mobil itu ditutup sepenuhnya, ia mengeluh, "Sial. Pertanyaan itu cukup menggangguku."

"Tapi Anda melakukannya dengan sangat baik, Pak," ucap Stefanie, sekretaris barunya yang baru saja ia pekerjaan beberapa hari yang lalu.

"Ya, ya. Berkat naskah yang kau tuliskan, Stef. Kalau tidak, aku tidak yakin bisa menjawabnya sebaik itu," sahut Narendra.

"Oh, Anda terlalu memuji saya, Pak. Saya hanya mencoba melakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status