Share

Part 38. Jadikan Aku Imammu

“Kau membenciku. Mengapa kau ingin menikah denganku? Apa karena kau takut aku merusak rumah tangga saudaramu?” Aku bertanya seraya tersenyum getir.

Ajakan nikah yang ia ucapkan terasa begitu menggelitik. Sejak dari awal bertemu pun, ia sudah menaruh benci. Lalu, mengapa tiba-tiba ia mengajak untuk menikah?

Clayton menghela napas berat. Ia tarik kursi samping brankar dan duduk di atasnya. Kemudian menatapku dengan lekat.

“Apa itu salah?” Ia bertanya seraya menaikkan alis kanan.

“Sangat.” Aku menjawab dengan lemah.

Pernikahan bukanlah hal yang bisa dipermainkan. Andai pernikahan bukan hal yang sakral, sudah kurusak lebih dulu pernikahan Sergio dengan istrinya.

“Di mana letak kesalahannya?” Ia kembali bertanya.

Kali ini aku tidak lagi menjawab. Tenggorokan rasanya begitu serak. Ingin minum. Bibir juga terasa semakin kering.

Aku berdehem kecil, memberikan kode bahwa aku butuh air mineral. Tidak ingin meminta tolong secara langsung, sebab ada ego sebagai penghalang.

Namun, tampaknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status