Share

114. Ramon Serius dengan Dini

Dini hanya menyeringai saja saat Ramon bertanya. Justru ia bingung mau menjawab apa. Dirinya sudah bukan wanita baik-baik dan juga kotor. Apakah ia pantas mendapatkan kebahagiaan layaknya tetehnya?

"Tuh, kalau diamnya wanita itu sama dengan iya, maka berarti kamu bersedia," tukas Ramon lagi sambil menatap Dini. Gadis itu tertawa sumbang dengan hati yang berdebar.

"Ish, katanya gak jadi, gimana sih?" komentar Dini membuat Ramon tertawa pendek.

"Kalau diterusin aja gimana, Din? Kamu mau tidak? Tapi kalau udah jadi istri jangan kebanyakan main loh!" kali ini Dini tertawa terpingkal-pingkal mendengar kalimat Ramon.

"Lah, malah ketawa. Begini, saya bukanlah pria baik-baik yang memiliki masa lalu lurus, saya juga punya dosa dan khilaf. Kamu pun sama. Posisi kita sama, saya harap, kita bisa saling menguatkan. Tidak perlu cinta untuk menikah, karena banyak diluaran sana menikah dijodohkan, akhirnya mereka langgeng sampai punya anak. Saya menerima kamu apa adanya karena saya berharap Tuhan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status