Share

115. Kakak Tertua Ramon

Dini membuktikan ucapannya dengan menyiapkan makan malam untuknya dan juga Ramon. Hera dan putrinya pun ada di rumah untuk memantau tamu Ramon yang tidak lain adalah Dini. Tentu saja tidak baik membiarkan lelaki dan perempuan berduaan saja di rumah. Apalagi keduanya belum sah.

Dini membuat dapur Ramon sangat berantakan. Maklum saja, ia memang bisa memasak, tetapi jarang ia lakukan karena mamanya selalu melarang. Sehingga semua perabotan keluar dari rak, bila ia sedang memasak.

"Waduh, masak apa, Dini?" tanya Hera pada calon adik iparnya. Matanya berselancar memperhatikan dapur rumah yang sangat berantakan layaknya orang tengah masak untuk hajatan.

"Nasi goreng telor ceplok, Teh. Teteh mau? Saya masak lebih kok. Ayo, makan sama-sama!" Dini membawa mangkuk keramik besar motif ayam jago untuk ia letakan di ruang makan. Hera hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekacauan yang dibuat Dini. Namun, ia tetap membantu Dini membawakan piring berisi tiga potong ceplok telur.

Dini kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status