Share

80. Dini Menyerah

"Heh, ternyata ada yang mengikuti jejak saya dikursi itu, naik turun seperti pecun! Cantik sih, tapi dapat lelaki bekas bocil!"

Blam!

Dini membanting pintu dengan kuat. Ia tersenyum puas saat berhasil meledek Sonya dan juga Rian. Asal mereka tahu saja, aku memang masih kecil, tapi aku gak terima kalau dipermainkan. Batin Dini sambil berlari turun dengan tangga manual. Ia tidak mau naik lift, agar tidak dihadang oleh security kantor. Pintu belakang yang menjadi tempat berkumpul OB dan juga karyawan yang merokok adalah pintu keluar yang paling aman saat ini. Apalagi motornya sengaja ia parkir di ruko depan.

Dini sempat menoleh ke lantai tiga; tepat di jendela ruangan Rian. Pria itu telah mempermainkannya dengan sangat tega. Maka ia pun tidak bisa terus berharap. Apalagi jika dibandingkan Sonya, ia tidak punya apa-apa. Oke, Dini, lupakan Rian.

Dini pun melajukan motornya untuk pulang ke rumah. Sebelum sampai di rumah, Dini membeli seblak, karena makan makanan pedas biasanya dapat sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status