Share

Bab 3 tunas cinta

Jam menunjukan pukul 09:30 seorang wanita masuk dengan anggunnya kedalam ruangan itu, namanya melani dia wanita cantik yang sangat ramah, diapun sangat asik orangnya kalo diajak bicara, bisa dikatakan wanita yang cukup sempurna, dan gak aneh banyak pria suka dengan dia 

Hai niki, kamu telat lagi ya hari ini, aduh nik kamu nih kebiasaan, kamu gak khawatir apa sama karir kamu, jangan kaya gini terus niki bahaya buat karir kamu kedepannya  "menutup pintu dengan membawa sempel baru ditangannya

Iya nih mel, besok aku akan jauh lebih berusaha jadi lebih baik dari hari ini " balas senyum niki 

Dimana yang lain mel " timpa niki, mengambil sempel dan mulai memperhatikannya 

Mereka tadi beli makanan dulu buat kita selagi arah kemari, mungkin mereka sedang arah kemari "" sahut melani dan duduk di meja kerjanya 

Kamu keringetan mel, nih tisu " mengulurkan tisu, sambil tersenyum 

Terima kasih ya nik "" mengambil tisu dari niki dan senyum tipis terpancar diwajah melani

Ciee ...  "dyon menimpai

Apasih kamu kamu dyon "" sambil mngelap keningnya, melani hendak mengelak

Hehe, becanda melani "tersenyum kecut 

Dyon tau betul pasti ada suatu rasa berbeda diantara kedua rekan setimnya ini, terlihat dari gerak gerik mereka, tetapi mereka masih menyembunyikannya, 

Tau nih dyon apaan sih " timpa niki sambil melihat leptopnya, dan mulai menulis hasil analisanya dan senyum tipispun terlihat diwajah niki yang masih fokus dengan leptopnya

Gak beberapa lama kemudian masuklah seorang wanita kedalam ruangan itu, betapa kagetnya niki tenyata itu levinia, dengan muka yang terlihat tidak ramah lingkungan, dan mulai menatap kerah niki 

Niki masuk ke ruangan saya  "" menutup pintu dan melewati mereka masuk ke ruangannya

Aduh mati gua " menepuk jidatnya dan mulai bingung 

Tenang nik gue akan mempersiapkan pemakaman yang layak buat lo "" ledek dyon 

Jamet lo boy, bukan semangatin malah bikin gue jadi panik "" niki mulai melangkah menuju pintu ruangan levinia 

Niki, sabar ya .. "" muka cemas terlihat diwajah melani 

Iya niki sabar ya "" timpa dyon sambil meledek 

Niki membuka pintu dengan muka gugup

Iya bu "muka tegang niki terlihat sambil menutup pintu 

Meski umur niki dan levinia hanya terpaut satu tahun, tetapi karna levinia ini atasannya dia memanggil ibu levinia dalam hujut rasa sopannya terhadap atasanya, sebenarnya levinia ini bisa dikatakan cantik, mungkin gaya berpakainnya saja yang kurang modis dan cenderung menggambarkan seorang perempuan dewasa, dan sepertinya levinia ini tidak terlalu banyak memiliki kawan, kini terlihat wajah levinia semakin tidak bersahabat

Duduk kamu " ujar levinia terlihat tegas

Dateng jam berapa tadi "senyum jahat terlihat mengangkat alis 

Jam 09:08 menit bu" duduk dan mulai menundukkan kepalanya 

Bagus sekali ya, sepertinya kantor ini akan heboh ada karyawan yg sangat rajin dalam hal terlambat"" mukanya semakin tidak ramah 

Hadeh habis gue"" gumam dalam hati niki

Ma.. af bu saya gak akan ulangi lagi " gugup dan semakin sulit menghela nafas 

Dari dulu juga kamu bilangnya kaya gitu tapi diulangi lagi diulangi " sahut levinia semakin terdengar ketus

Kamu ini bener bener tidak berguna ya, bagaimana perusahan ini mau maju kalo masih ada karyawan macem kamu, kamu kelihatannya sangat senang di omelin sama saya ya "" mulai berdiri dan semakin bersemangat dalam merangkai kata kata kerasnya 

Cukup lama terdengar suaranya sampai keluar ruangan, dan didepan wajah panik melani semakin terlihat 

Hemm kenapa malani " tanya dyon menyentuh bahu melani 

En..nggak kok " melani kaget dan coba mengelak dengan gugup

Hemm.. bilang aja langsung mel, pasti niki nerima kok, keliatannya kalian dalam satu getaran yang sama "lanjut dyon wajahnya memojokan melani

Apasih lo, gue sama niki gak ada apa apa kok,  cuma kasihan aja liat niki di omelin mulu setiap hari "" grogi dan menahan malu 

 Biasanya nih ya mel kalo lagi ngomongin niki pasti muka kamu merah hee, tuh kan tuh, kan tuh, kan kan kaya gitu mel, udh lah ngaku aja  hahaha " tawa dyon lepas menunjuk ke wajah melani

Karna dekatnya mereka hal seperti itu sudah biasa terjadi, apa lagi kalo ada arya makin bersemangat dyon mojokan melani dan niki  

Apa sih lo, udah lah gua mau ke kamar kecil " melani berjalan keluar ruangan mencoba untuk menghindar dyon dengan muka memerah 

Iiihhh .. apa sih tuh si dyon, orang aku gak ada perasaan apa apa sama si niki, bikin ilang mood aja  """ dalam hati melani bergumam

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status