Nyonya Besar Fernandez menghela napas berat, lalu dia berkata, "Aku nggak mengerti apa yang kamu katakan. Tapi, ini sudah merusak nama baik Keluarga Fernandez dan kamu! Bukankah semua orang menjadi tahu karena berita di koran ini? Betapa malunya Keluarga Fernandez? Aku nggak peduli tentang eksposur artismu. Cepat selesaikan masalah ini! Atau jangan pulang lagi!"Nyonya Besar Fernandez sangat marah, jadi Wendy berkata, "Nyonya Besar, ini hanya pekerjaan Nyonya. Jangan marah. Dengar-dengar dulu Nyonya pernah nggak pulang selama beberapa hari. Itu pasti karena dia sangat sibuk. Nyonya Besar jangan memberikan Nyonya tekanan."Begitu Wendy mengatakan itu, rasa curiga langsung muncul di hati Nyonya Besar Fernandez."Aku bingung kenapa kamu sering nggak pulang ke rumah. Ternyata karena ini?"Raut wajah Nyonya Besar Fernandez tampak sangat masam. Sepertinya dia sudah yakin kalau Violet memiliki pria lain di luar.Violet pun tidak menjelaskan dirinya. Bagaimanapun juga, sekarang dia sudah tidak
Violet dan Romeo kembali ke kamar. Setelah itu, Romeo berkata, "Aku akan meminta orang menekan pencarian terhangat di internet. Itu nggak akan memengaruhimu.""Apa kamu nggak mau bertanya padaku?"Bagaimanapun juga, fotonya dengan Andrew berduaan itu asli.Romeo melihat Violet dan berkata, "Kalau kamu ingin mengatakannya, kamu akan memberitahuku."Violet langsung menjawab Romeo, "Aku nggak mau.""Oke."Pada saat ini, Violet mendengar suara langkah kaki di luar. Meskipun suaranya sangat kecil, dia tahu kalau orang yang berada di luar pintu adalah Wendy.Kali ini Violet sudah malas untuk berakting. Dia langsung membuka pintu. Wendy yang berdiri di luar pintu tertegun. Sepertinya dia tidak menyangka Violet akan membuka pintu kamar."Nyo ... Nyonya.""Aku nggak suka orang berdiri di luar pintuku dan menguping. Kalau nggak ada apa-apa, tolong jangan naik ke lantai dua."Keterusterangan Violet membuat wajah Wendy menjadi merah padam. "Maaf, Nyonya. Nyonya Besar khawatir kalian bertengkar, ja
"Baik!"Para satpam itu segera mengusir para wanita itu. Saat para wanita itu melihat Wendy, mereka kabur."Kak Romeo ...."Raut wajah Wendy tampak muram. Dia segera memeriksa tubuh Romeo. Ketika dia melihat jas kotor Romeo, dia berkata, "Aku akan mengambil pakaian baru untukmu.""Nggak perlu."Romeo melihat Wendy dengan sinis sambil berkata, "Aku berharap kejadian hari ini nggak terulang lagi."Tatapan mata itu membuat Wendy merinding.Wendy menggigit bibirnya, kemudian dia berkata, "Kak Romeo ... aku nggak paham apa maksudmu.""Ayo. Kamu mengganti pakaianmu dulu."Violet menarik Romeo kembali ke dalam rumah.Keributan yang tadi disebabkan oleh para wanita di luar itu membuat ekspresi Nyonya Besar Fernandez menjadi sangat masam. "Apa yang terjadi?""Penggemar Andrew membuat keributan di luar."Violet mengatakan itu sambil melirik Wendy. Lalu, dia berkata, "Orang-orang itu hampir melukai Romeo, tapi aku sangat penasaran bagaimana mereka bisa menemukan alamat Kediaman Fernandez."Bagaim
Ketika Violet memikirkan itu, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Violet, Violet, bagaimana kamu bisa melupakan semua hal yang pernah dilakukan Romeo hanya karena dia baik padamu selama beberapa hari ini?Romeo berhati batu.Dia hanya mencintai dirinya sendiri.Beberapa menit kemudian, Romeo keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai jubah mandi putih. Air masih menetes dari ujung rambutnya.Romeo melihat Violet duduk di tepi tempat tidur dan diam saja. Dia mendekat, kemudian tersenyum sambil bertanya, "Kenapa?"Ketika Romeo hendak merapikan rambut Violet, Violet memalingkan kepalanya. Tangan Romeo membeku di udara. Violet berdiri, lalu bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan padamu.""Apa?""Apa ... Evelyn benar-benar anak yatim piatu?""Ya.""Dia sekolah di SMA Maria?""Ya.""Lalu ... kenapa dia?"Romeo tidak berpikir banyak tentang pertanyaan Violet. Romeo menjawab dengan jujur, "Nilainya di SMA Maria sangat bagus. Grup Fernandez ingin memilih beberapa siswa miskin untuk dibantu. Si
Andrew melihat Violet memberikannya dua dokumen. Informasi Evelyn Chika dari SMA Greydale sama persis dengan yang semalam diceritakan Andrew, tapi yang berbeda hanyalah foto."Aku nggak mungkin salah ingat."Andrew mengembalikan dokumen tersebut kepada Violet, kemudian dia berkata, "Ini berarti mungkin ada orang yang menukar foto kedua orang ini."Violet melihat dokumen di tangannya sambil berpikir.Mungkin dia harus menemukan cara untuk menghubungi gadis di foto ini."Bu Violet, saat ini kamu khawatir dengan identitas Evelyn?"Pertanyaan Andrew tiba-tiba membangunkan Violet dari lamunannya.Violet baru mengingat ada skandal tentang mereka berdua di luar. Akan tetapi, Andrew terlihat seperti orang yang sedang tidak terlibat dalam skandal."Apa aku harus segera mengadakan konferensi pers sekarang?"Violet membalikkan halaman dokumen di tangannya sambil berkata, "Itu hanya skandal bohongan. Terlebih lagi, bukankah kamu sangat ingin terkena skandal?"Andrew tercengang. Violet lanjut berka
Silvia pun mengerutkan alisnya."Maaf, Kak Silvia. Aku sudah selesai membuat proposalnya."Setelah itu, Evelyn memberikan proposal di tangannya kepada Silvia.Silvia meliriknya sekilas, kemudian dia berkata pada Evelyn, "Kamu jangan pergi setelah jam pulang kerja. Aku mau kamu mengikutiku menghadiri sebuah perjamuan malam.""Aku?"Evelyn tercengang.Dia hanya pekerja magang, kenapa dia bisa dipanggil mengikuti perjamuan malam?Silvia berkata, "Aku mengingat sebelumnya kamu bilang kamu sering menghadiri berbagai perjamuan malam. Karena kamu memiliki pengalaman, aku memilihmu."Setelah mendengar apa yang dikatakan Silvia, Evelyn langsung merasa percaya diri.Dia tidak bisa melakukan hal lain, tapi dia sering mengikuti Romeo menghadiri perjamuan malam.Setelah Silvia kembali ke kantornya, dia menelepon Violet."Bu Violet, saya sudah melakukannya sesuai pesan Anda.""Baik.""Selain itu, sepertinya tadi saya melihat Evelyn mempunyai dua ponsel.""Dua?"Meskipun Violet merasa bingung, seseor
"Kumohon pada kalian, lepaskan aku ...."Evelyn tidak bisa menahan air matanya."Nona, berhenti berpura-pura di depanku! Jangan mengira kamu baik-baik saja karena kamu pura-pura mati dan dekat dengan sponsormu! Sekarang sponsormu sudah nggak menginginkanmu. Bagaimana kalau kamu mencari cara untuk mendekati sponsor lain? Setelah kamu melunasi utang ibumu sebesar 160 miliar, aku akan melepaskanmu!""Apa? 160 miliar?!"Wajah Evelyn memucat. "Bagaimana dia bisa berutang begitu banyak uang?""Menurutmu?"Beberapa pria paruh baya itu saling bertatapan dan Evelyn langsung paham. "Kalian menaikkan bunganya, 'kan? Kalian sudah melanggar hukum!""Melanggar hukum?"Para pria itu tertawa terbahak-bahak."Apa kamu pantas mengatakan itu pada kami? Membayar utang adalah hal yang patut dilakukan! Saat itu, ibumu yang menandatangani perjanjian, jadi kalian harus membayar!""Aku sudah nggak ada hubungan dengannya! Kenapa aku harus membayar kalian?""Kalian adalah ibu dan anak. Apa kamu kira kamu baik-ba
Violet tersenyum. "Oke. Ayo pulang."Levi memberikan jalan, kemudian Violet berjalan keluar. Di tengah jalan, Violet berhenti dan bertanya, "Apa akhir-akhir ini Evelyn ada mencari Romeo?"Levi menganggukkan kepalanya. "Nona Evelyn ada menelepon saya beberapa kali, tapi saya mengabaikannya sesuai dengan arahan Tuan Romeo.""Aku mengerti."Seulas senyuman tersungging di bibir Violet.Ternyata Evelyn masih belum bisa melepaskan Romeo.Namun, itu hal yang wajar karena Evelyn sudah dipaksa hingga begini. Selain Romeo, sepertinya tidak ada yang bisa menyelamatkannya.Saat Levi melihat Violet tiba-tiba bertanya tentang Evelyn, dia mengira Violet telah salah paham. Levi pun segera berkata, "Nyonya, kali ini Tuan Romeo benar-benar sudah mengakhiri hubungan dengan Nona Evelyn. Nyonya nggak tahu kalau sebelum-sebelumnya Tuan Romeo mengajak Nona Evelyn ke perjamuan malam hanya untuk membuat Anda cemburu.""Kamu nggak perlu mengatakannya. Aku sudah tahu semuanya."Violet hanya tersenyum, tapi itu m