Ketika Violet memikirkan itu, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Violet, Violet, bagaimana kamu bisa melupakan semua hal yang pernah dilakukan Romeo hanya karena dia baik padamu selama beberapa hari ini?Romeo berhati batu.Dia hanya mencintai dirinya sendiri.Beberapa menit kemudian, Romeo keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai jubah mandi putih. Air masih menetes dari ujung rambutnya.Romeo melihat Violet duduk di tepi tempat tidur dan diam saja. Dia mendekat, kemudian tersenyum sambil bertanya, "Kenapa?"Ketika Romeo hendak merapikan rambut Violet, Violet memalingkan kepalanya. Tangan Romeo membeku di udara. Violet berdiri, lalu bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan padamu.""Apa?""Apa ... Evelyn benar-benar anak yatim piatu?""Ya.""Dia sekolah di SMA Maria?""Ya.""Lalu ... kenapa dia?"Romeo tidak berpikir banyak tentang pertanyaan Violet. Romeo menjawab dengan jujur, "Nilainya di SMA Maria sangat bagus. Grup Fernandez ingin memilih beberapa siswa miskin untuk dibantu. Si
Andrew melihat Violet memberikannya dua dokumen. Informasi Evelyn Chika dari SMA Greydale sama persis dengan yang semalam diceritakan Andrew, tapi yang berbeda hanyalah foto."Aku nggak mungkin salah ingat."Andrew mengembalikan dokumen tersebut kepada Violet, kemudian dia berkata, "Ini berarti mungkin ada orang yang menukar foto kedua orang ini."Violet melihat dokumen di tangannya sambil berpikir.Mungkin dia harus menemukan cara untuk menghubungi gadis di foto ini."Bu Violet, saat ini kamu khawatir dengan identitas Evelyn?"Pertanyaan Andrew tiba-tiba membangunkan Violet dari lamunannya.Violet baru mengingat ada skandal tentang mereka berdua di luar. Akan tetapi, Andrew terlihat seperti orang yang sedang tidak terlibat dalam skandal."Apa aku harus segera mengadakan konferensi pers sekarang?"Violet membalikkan halaman dokumen di tangannya sambil berkata, "Itu hanya skandal bohongan. Terlebih lagi, bukankah kamu sangat ingin terkena skandal?"Andrew tercengang. Violet lanjut berka
Silvia pun mengerutkan alisnya."Maaf, Kak Silvia. Aku sudah selesai membuat proposalnya."Setelah itu, Evelyn memberikan proposal di tangannya kepada Silvia.Silvia meliriknya sekilas, kemudian dia berkata pada Evelyn, "Kamu jangan pergi setelah jam pulang kerja. Aku mau kamu mengikutiku menghadiri sebuah perjamuan malam.""Aku?"Evelyn tercengang.Dia hanya pekerja magang, kenapa dia bisa dipanggil mengikuti perjamuan malam?Silvia berkata, "Aku mengingat sebelumnya kamu bilang kamu sering menghadiri berbagai perjamuan malam. Karena kamu memiliki pengalaman, aku memilihmu."Setelah mendengar apa yang dikatakan Silvia, Evelyn langsung merasa percaya diri.Dia tidak bisa melakukan hal lain, tapi dia sering mengikuti Romeo menghadiri perjamuan malam.Setelah Silvia kembali ke kantornya, dia menelepon Violet."Bu Violet, saya sudah melakukannya sesuai pesan Anda.""Baik.""Selain itu, sepertinya tadi saya melihat Evelyn mempunyai dua ponsel.""Dua?"Meskipun Violet merasa bingung, seseor
"Kumohon pada kalian, lepaskan aku ...."Evelyn tidak bisa menahan air matanya."Nona, berhenti berpura-pura di depanku! Jangan mengira kamu baik-baik saja karena kamu pura-pura mati dan dekat dengan sponsormu! Sekarang sponsormu sudah nggak menginginkanmu. Bagaimana kalau kamu mencari cara untuk mendekati sponsor lain? Setelah kamu melunasi utang ibumu sebesar 160 miliar, aku akan melepaskanmu!""Apa? 160 miliar?!"Wajah Evelyn memucat. "Bagaimana dia bisa berutang begitu banyak uang?""Menurutmu?"Beberapa pria paruh baya itu saling bertatapan dan Evelyn langsung paham. "Kalian menaikkan bunganya, 'kan? Kalian sudah melanggar hukum!""Melanggar hukum?"Para pria itu tertawa terbahak-bahak."Apa kamu pantas mengatakan itu pada kami? Membayar utang adalah hal yang patut dilakukan! Saat itu, ibumu yang menandatangani perjanjian, jadi kalian harus membayar!""Aku sudah nggak ada hubungan dengannya! Kenapa aku harus membayar kalian?""Kalian adalah ibu dan anak. Apa kamu kira kamu baik-ba
Violet tersenyum. "Oke. Ayo pulang."Levi memberikan jalan, kemudian Violet berjalan keluar. Di tengah jalan, Violet berhenti dan bertanya, "Apa akhir-akhir ini Evelyn ada mencari Romeo?"Levi menganggukkan kepalanya. "Nona Evelyn ada menelepon saya beberapa kali, tapi saya mengabaikannya sesuai dengan arahan Tuan Romeo.""Aku mengerti."Seulas senyuman tersungging di bibir Violet.Ternyata Evelyn masih belum bisa melepaskan Romeo.Namun, itu hal yang wajar karena Evelyn sudah dipaksa hingga begini. Selain Romeo, sepertinya tidak ada yang bisa menyelamatkannya.Saat Levi melihat Violet tiba-tiba bertanya tentang Evelyn, dia mengira Violet telah salah paham. Levi pun segera berkata, "Nyonya, kali ini Tuan Romeo benar-benar sudah mengakhiri hubungan dengan Nona Evelyn. Nyonya nggak tahu kalau sebelum-sebelumnya Tuan Romeo mengajak Nona Evelyn ke perjamuan malam hanya untuk membuat Anda cemburu.""Kamu nggak perlu mengatakannya. Aku sudah tahu semuanya."Violet hanya tersenyum, tapi itu m
Evelyn berkata dengan galak, "Apa kamu tahu berapa utangmu? Kamu masih ingin aku membantumu? Aku nggak ada uang sebanyak itu untuk membantumu!""Bukankah kamu dekat dengan sponsormu? Si Romeo Fernandez itu! Dengar-dengar Romeo sangat baik padamu dan akan membawamu ke mana-mana. Bukankah kamu sudah mau menjadi Nyonya Fernandez? Keluarga Fernandez sangat kaya. Dia pasti bisa memberikanmu 160 miliar dengan mudah!"Begitu Henny mengungkit Romeo, matanya berbinar-binar. Dia seolah-olah melihat harapan.Evelyn tampak sangat marah. "Kalau aku benar-benar bisa menjadi Nyonya Fernandez, lintah daratmu nggak akan bisa menemukanku!"Evelyn tahu kalau sebelumnya Henny membual kepada para lintah darah itu kalau putrinya sudah mau menjadi Nyonya Fernandez.Para lintah darat itu juga tahu kalau Romeo sering membawa Evelyn ke perjamuan malam, jadi mereka menganggap serius kata-kata ibunya.Namun, mereka entah tahu dari mana juga kalau Romeo sudah berhenti mendanainya. Maka itu, mereka langsung mencari
Henny melihat Evelyn dengan waspada, "Bagaimana aku bisa membantumu?"Evelyn berbisik ke telinga Henny, "Ibu sudah berjudi bertahun-tahun, kamu pasti mengenal beberapa orang. Bantu aku, ya."Wajah Henny langsung memucat. "Nggak bisa! Itu pasti nggak bisa!""Kenapa nggak bisa?" Evelyn berkata dengan kesal, "Waktu itu kamu saja nggak takut membuang mayat. Masa kamu takut pada yang ini?""Waktu itu karena gadis itu anak yatim piatu! Nggak akan ada orang yang menyelidikinya! Dan juga ada kamu yang menyamar jadinya, jadi nggak akan ada masalah! Tentu saja aku nggak takut! Tapi ... Tapi, Violet adalah nona muda Keluarga Gloria dan istrinya Romeo! Bagaimana mungkin aku berani menyentuhnya?"Henny tidak bodoh. Kalau dia benar-benar menuruti Evelyn, dia akan mati dalam beberapa hari.Evelyn memegang tangan ibunya lebih erat. "Aku nggak menyuruhmu membunuhnya. Bukankah kamu sangat memerlukan uang? Kamu hanya perlu menangkapnya dan menggunakannya untuk memeras Romeo. Sisanya serahkan saja padaku.
Romeo takut Violet salah paham. Dia mengernyit sambil berkata, "Mengambil alih bisnis Keluarga Gloria bukan hal yang mudah. Aku hanya ....""Aku tahu apa maksudmu. Aku hanya bercanda denganmu. Jangan anggap serius."Violet menyunggingkan seulas senyuman, tapi itu tidak mencapai sudut matanya.Dia sangat senang karena Romeo bersedia memperkenalkannya kepada orang.Dia tidak tahu apa itu akan membantunya atau tidak, tapi dia tetap harus mengenal orang.Melihat Violet tidak marah, Romeo baru lega."Levi sudah menunggu kita di bawah."Romeo mengulurkan tangannya kepada Violet. Violet paham apa maksud Romeo, tapi dia tidak meraih tangan Romeo.Violet berkata, "Kamu pergi dulu. Nanti kirimkan alamatnya kepadaku.""Apa kamu nggak mau pergi bersamaku?""Aku ingin ... mengganti pakaian."Violet merentangkan lengannya dan memberi isyarat kepada Romeo kalau dia berpakaian sederhana hari ini. Violet bahkan tidak merias wajahnya hari ini.Romeo tertawa. "Kamu memakai apa pun cantik. Sebenarnya kamu