Share

Bab 74. Kesempatan Kedua

Keevan diam melihat Arletta meluapkan segala kemarahan padanya. Dia membiarkan itu, agar Arletta bisa puas memarahi ataupun memaki dirinya. Keevan menyadari bahwa memang dirinya di masa lalu sangatlah berengsek.

“Kamu jahat, Keevan! Aku benci kamu!” Arletta memukuli dada bidang Keevan berkali-kali. Tangisnya semakin keras saat mengatakan itu.

Lagi, Keevan tetap diam ketika Arletta memukuli dadanya. Pukulan Arletta tak sebanding dengan luka yang Arletta rasakan. Keevan sangat menyesali apa yang telah terjadi. Penderitaan Arletta di masa lalu sangatlah menyakitkan. Keevan memaklumi jika sekarang Arletta tidak bisa memaafkannya dengan mudah.

“Aku benci kamu! Berhenti ingetin aku tentang masa laluku yang bodoh!” Arletta tak henti memukuli dada bidang Keevan. Emosinya meluap, tidak lagi bisa tertahankan.

Perlahan, tangis Arletta mulai mengecil di kala wanita itu benar-benar merasa lelah dengan semua yang ada. Arletta ingin berteriak sekeras mungkin, namun energy-nya sudah habis akibat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status