Share

Air Mata sang Tahanan

"Permintaan yang mana? Soal dia memintamu menjadi pengacara Friska atau memintamu menjadi ibu bagi Rajata?"

"Yah, keduanya."

"Soal itu, Mas percaya kamu tau apa yang harus diputuskan," jawab Mas Daffi sambil menikmati sajian es kelapa muda yang juga dipesannya.

"Kalau aturan membolehkan, dibanding harus menjadi pengacara untuk Friska, sebenarnya aku ingin sekali menjadi pembela untuk mama, Mas," ucapku perlahan pada Mas Daffi. Raut wajahnya langsung berubah. Sepertinya moodnya sedikit terpengaruh. Ia seketika menghentikan aktivitas makannya, lalu memandang ke arah kolam.

"Terkait mama, Mas, ga papa? Kalau nanti mama dijatuhi hukuman maksimal, gimana?"

"Soal mama, kamu ga usah khawatir, Ri. Mas udah meminta Om Sahid untuk bersedia menjadi penasihat hukum untuknya. Yah, awalnya memang Om Sahid tidak mau, tapi akhirnya ia bersedia. Katanya itu hal terakhir yang bisa ia lakukan untuk almarhum papa, mengusahakan hukuman seminimal mungkin untuk istrinya. Selain itu, itu juga adalah bentuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Abdullah
Saya marah dengan penulis cerita ini,. tak adil tokoh Dhafi di matikan .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status