Share

Akad Nikah

"Fif, lo mau ngapain?" seruku sambil menahan tubuhnya dengan kedua tanganku.

Syukurlah akhirnya Rafif berhenti mendekatkan wajahnya. Mungkin setelah ia mendengar suaraku yang ketakutan. Rafif lalu bangun dan membetulkan posisi duduknya seperti semula.

"Maaf, Ri. Gue hilaf tadi. Lo nggak pa-pa, kan?"

"Iya, Fif nggak pa-pa," ucapku dengan suara yang sedikit bergetar. Aku memang agak takut dengan apa yang Rafif lakukan tadi, tapi aku sudah mengenal Rafif lebih dari dua puluh tahun. Aku sangat yakin dia tidak mungkin melakukan hal yang membuatku tersakiti.

Sekejap kemudian, Rafif turun. Ia kemudian mengitari mobil dan membukakan pintu untukku.

"Yuk, gue anter ke atas. Lo bisa cerita sambil jalan, kan?" Dia sudah berkelakar lagi.

***

"Kurang ajar! Bisa-bisanya mereka ngelakuin hal kayak gitu!" ucap Rafif setelah mendengar ceritaku tentang apa yang kualami kemarin. Ia pun memukul keras meja di depannya sampai membuat Om Sahid terkejut.

"Hei, Fif, kau ini kenapa?"

"Maaf, Pak. Emosi."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status