Share

Hati yang Berbunga

"Eh, Ri, jadinya si Daffi udah nanda tangani surat cerai? Kapan kalian mulai sidang?"

"Belum, Fif. Ga tau tuh, padahal udah lewat setahun, trus katanya si, dia juga udah nikah lagi sama Friska."

"Hah, kok bisa?" Rafif mengalihkan pandangan ke arahku.

Aku mengendikkan bahu. "Om Sahid bilang, nunggu surat itu ditandatangani Mas Daffi dulu, baru daftar ke pengadilan agama. Kayaknya si dia memang sengaja nunda prosesnya, biar gue sama Mas Daffi ga jadi cerai."

Rafif mengangguk paham. "Tapi kalau elo-nya sendiri gimana? Memangnya beneran lo mau cerai sama Daffi? Nanti anak lo gimana?"

"Ga tau, ah, Fif. Udah ya, kita ga usah bahas itu terus," ucapku lalu mengerucutkan mulut. Jujur, membicarakan Mas Daffi dan Liana membuat perasaanku gerimis lagi. Aku tidak ingin kalau Rafif sampai melihatku menangis. "Lagian katanya tadi elo mau konsultasi, kok malah gue sih yang diinterogasi."

Rafif tertawa lagi. Kelihatannya dia sedang bahagia. Kuperhatikan sejak tadi, ia sering sekali tersenyum.

***

Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status