Share

Petaka

"Kenapa ga gabung ke sana aja?" Ia adalah pemuda yang semalam juga ada di lokasi balapan. Suaranya mendadak mengagetkanku hingga membuat sebagian cokelat dalam mulut tersembur ke luar. Entah kapan dia tiba-tiba sudah ada di belakangku.

Belum sempat aku menjawab, dia sudah berteriak. "Frans, ada yang mau gabung, ni," pekiknya sambil menunjukku.

Pemuda yang bernama Frans mendadak bangkit dan berjalan ke arahku. Dia memindaiku dengan sorot mata dinginnya. "Cantik juga, lo nemu di mana?"

"Dia dari tadi ngeliatin ke arah lo mulu."

Aku berusaha tersenyum seraya meredam degup jantung yang semakin bertalu. "Ha-hai," ucapku sambil melambaikan tangan ke arah Frans.

Dia langsung duduk di depanku, masih sambil menatapku lekat. "Kayaknya gue pernah ngeliat lo, tapi di mana, ya?"

"Alah, Frans. Basi, tau! Setiap baru ketemu cewek kalimat lo begitu mulu."

Frans tertawa. "Heh, kenapa jam segini lo baru dateng? Abis ngapain, lo?" tanya Frans pada temannya yang masih berdiri di belakangku.

"Biasa lah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status