Share

Riana S. H

"Trus nanti kalau dia lihat Riana di sini gimana, Om? Riana masih belum siap ketemu dia."

Om Sahid seketika mematikan panggilan. Ia lalu menyandarkan tubuh di atas kursi kerja dengan kepala beralas tangan.

"Kamu itu harus berani menghadapi dia, dong, Ri. Jangan sembunyi terus kayak gini."

Iya Om, Riana tau. Riana cuma masih butuh waktu, entah sampai kapan.

***

"Hebat lo, Ri. Jarang, lho, ada siswa yang bisa dapat nilai sempurna dari pengacara Sahid Anwar. Dia itu kan terkenal susah kalau ngasih nilai." Ginting, sesama siswa PKPA menghampiri.

Aku tersenyum kecil menanggapi kalimat Ginting barusan. Fakta tersebut memang sudah lama kuketahui. Hal yang malah membuatku merasa tertantang untuk bisa menaklukkan soal yang akan Om Sahid keluarkan. "Biasa aja, kok, Gin. Banyak yang lebih hebat."

Tak lama kemudian, Om Sahid tiba-tiba menghampiri aku dan Ginting yang saat itu sedang berada di lobby hotel tempat diselenggarakannya PKPA.

"Ri, yuk! Om nanti masih ada sidang lagi," ajak Om Sahid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status