Share

Bab 51

"Kamu bohong, 'kan? Cuma pura-pura, biar bisa bikin aku mijit kaki kamu."

"Udah. Enggak usah. Enggak perlu, Evan. Enggak perlu."

Evan yang tersenyum, Kiandra yang memutar mata malas. Evan yang duduk di karpet samping sofa dan Kia yang menghuni sofa. Pemandangan itu membuat Lidia mengepalkan tangan. Urung ke dapur, perempuan itu kembali masuk ke kamarnya.

Membanting pintu, Lidia duduk di tepian ranjang. Ia menatapi selimut coklatnya. Benda itu sudah tak disentuh Evan selama dua minggu. Luar biasa, sebab suaminya itu sudah absen mengunjunginya selama dua minggu penuh.

Alasannya? Apa lagi kalau bukan si ibu hamil? Padahal, mereka serumah. Kalau pun Evan datang dan tidur di sini, lelaki itu tetap bisa menjaga Kia.

Di saat-saat begini, Lidia jadi teringat perkataan Damar. Soal dirinya yang akan semakin tak dianggap, jika sampai Kiandra memberi anak pada Evan. Perlahan, pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status