Share

Bab 68

Duduk dengan dua tangan terikat di belakang punggung, Kiandra gemetar. Bukan hanya karena rasa sakit akibat beberapa pukulan yang tubuhnya dapatkan beberapa saat lalu--ulah Damar--melainkan juga karena pemandangan yang saat ini terlihat di depan mata.

Di sofa yang berada tepat di hadapan ranjang yang Kiandra tempati, Damar sedang mencumbui Tia. Entah apa yang Damar inginkan hingga sampai berani melakukan hubungan suami-istri di hadapannya seperti saat ini.

Menggigit bibir, menahan tangis ketakutan, Kiandra memejam saat Damar menoleh dan melempar senyum puas. Benak Kiandra penuh dengan harapan akan adanya keajaiban. Seseorang, entah siapa pun itu bisa datang kemari dan membebaskannya dari lelaki sinting di hadapan.

Tia meringis dan memekik. Kiandra mengerjap, masih berusaha memalingkan wajah.

"Kamu lihat itu? Dia sama sekali enggak seperti kamu. Suaranya bahkan bikin aku mual. Kalau aku enggak membayangkan wajah kamu, aku enggak akan sanggup me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status