Share

Bab 70

Lidia memantapkan langkah saat menapaki lantai ruang tamu Dina. Sengaja tak memberitahu sang ibu mertua atas kedatangannya, perempuan itu disambut Buk Ani, asisten rumah tangga.

"Sebentar, Buk Dinanya dipanggilkan dulu."

Duduk di sofa, Lidia meremat kesepuluh jemari. Berulang kali ia menarik napas guna mencari sedikit ketenangan. Hari ini, sebuah keputusan besar akan perempuan itu ambil.

Lidia meyakinkan diri. Ini yang terbaik. Ini yang paling benar. Sebab terus-terusan mempertahankan sesuatu yang bukan milik kita adalah sebuah kesalahan. Egois hanya akan menyebabkan luka.

"Lidia? Kenapa enggak kabarin Ibu?" Dina menghampir menantunya. Memberikan pelukan, kemudian duduk di sofa.

"Ada yang ingin Lidia bicarakan, Buk."

Dina tampak menanggapi dengan anggukan serius disertai heran. "Ada apa?"

Lidia meraih tangan Dina untuk digenggam. Mencari kekuatan. Belum juga bibirnya berucap, air mata sudah tumpah. "Lidia mencinta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status