Share

Part75

"Raka? Ngapain kamu di sini?" Mas Deni memandangi aku dan Mas Raka bergantian.

"Gilak kamu, Den. Kamu lupa, kalau ini rumah aku? Kamu yang ngapain datang malam-malam begini," balas Mas Raka. Dia seperti pura-pura tidak tahu saja tujuan Mas Deni datang untuk bertemu denganku.

Mas Deni menatapku. Seolah mempertanyakan kenapa aku tak bilang sebelumnya.

"Masuk, Dek. Udah malam!" Mas Raka memberi perintah. Dahiku mengernyit melihatnya.

Mas Deni langsung berdiri seperti menantang Mas Raka. Aku pun ikut berdiri, takut terjadi perkelahian lagi di antara dua bersaudara ini.

"Apa hak kamu nyuruh-nyuruh Delima? Dia di sini sama aku," jawab Mas Deni ketus.

"Kamu nggak malu, Den? Nggak bisa nyari perempuan lain apa, selain istri orang?"

"Kalian sudah bercerai, Ka. Delima bukan lagi istri kamu. Delima berhak memilih dengan siapa dia bisa menjalin hubungan."

"Tapi kami masih terikat secara hukum. Aku masih punya bukti kalau Delima masih istriku. Aku bisa aja nuntut kalian telah melakukan perzinahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status