Share

Bab 18

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN…

Kini kandunganku genap tujuh bulan, dalam adat jawa ada istilah tingkepan atau nujuh bulan untuk anak pertama. Aisyah adalah orang yang paling antusias menyambut acara tujuh bulanan anakku, kami banyak berbelanja kebutuhan yang diperlukan untuk membuat nasi urap yang akan dibagikan kepada para tetangga. Dengan perut yang mulai membesar aku berbelanja di pasar bersama Aisyah, walau sudah mulai susah berjalan, aku tetap saja berusaha untuk kuat berbelanja dengan dituntun oleh Aisyah.

"Bang kelapanya sepuluh gandeng diparut ya," pintaku pada langganan kelapa di pasar yang memang menjadi langgananku.

"Banyak banget Neng? Pasti mau buat nasi urap untuk tujuh bulanan ya?" tanya Abang tukang kelapa dengan ramah.

"Hehehe, iya Bang."

"Wah, nanti Abang di kasih nasi urapnya ya Neng," candanya sembari cengengesan.

"Iya, tenang aja Bang. Nanti dianterin nasi urapnya kerumah Abang kalau uda mateng, tapi kelapanya kasih diskon ya," ucapku membalas candaannya.

"Tenang aja, A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status