Share

Bab 22

"Dari lubuk hati terdalam, Habib ingin rujuk dengan Sheila. Akan tetapi, aku sadar bahwa kesalahanku terlalu besar pada Sheila. Sekarang aku hanya bisa pasrah dan menerima apapun keputusan yang nanti akan diambil," sahutku penuh keyakinan.

"Baiklah, kalau begitu kita tunggu jawaban Sheila nanti. Abi tidak dapat berbuat apa-apa, semua keputusan ada di tangan kalian. Kami sebagai orang tua hanya bisa membimbing dan mendoakan yang terbaik saja untuk kalian berdua," ujar Abi lagi. Aku hanya manggut-manggut saja menanggapi ucapannya. Beliau memang sungguh bijaksana bagiku, tidak pernah mau ikut campur dalam mengambil keputusan dan selalu memasrahkan kepada kami berdua. Beliau sungguh orang tua yang luar biasa, walaupun ia bukan orang tua kandung Sheila dan Aisyah. Akan tetapi, kasih sayangnya sungguh tanpa batas untuk kedua anak angkatnya.

Tidak lama setelah kami berbincang-bincang, kedua orang tuaku datang dengan senyuman sumringah. Ibu langsung memeluk Sheila dengan erat, dan bahkan berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status